News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Strategi ABB Indonesia Dukung Industri Kendaraan Listrik Nasional

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko (tengah) mencoba tempat pengisian kendaraan listrik atau electric vehicle charging station (EVCS) milik PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia) yang disaksikan oleh Direktur ABB Indonesia Dodon Ramlie (kiri) dan Direktur ABB Indonesia Karuna Murdaya (kanan) dalam acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019). Partisipasi ABB dalam ajang pameran khusus kendaraan listrik pertama di Indonesia ini menjadi bentuk komitmen perusahaan mendukung upaya Pemerintah dalam percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan yang trennya kini sudah mengglobal. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia), menyatakan kesiapan untuk mendukung industri kendaraan listrik nasional.

“Untuk mendapatkan transportasi yang hijau dengan kendaraan listrik, semua itu harus ditunjang oleh infrastruktur untuk pengisian baterai,” kata Direktur ABB Indonesia, Dodon Ramlie di IEMS 2019, Jakarta (5/9).

Karena itu, ia mengatakan telah menghadirkan stasiun pengisian listrik (SPL) milik ABB di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Serpong, Tangerang, Banten.

“Di dunia, kami sudah memiliki install base yang besar, kurang lebih 80 ribu charging station (SPL) di 68 negara, dan salah satunya berada di BPPT Serpong,” ungkapnya.

Ia mengatakan hingga kini sudah ada sekitar 6 juta kendaraan listrik di jalanan, dan penjualannya meningkat setiap tahun.

Baca: Ini Syarat Mobil Listrik Modifikasi Bisa Lalu Lalang di Jalan Raya

Karena itu, pihaknya ingin mengajak baik BUMN maupun swasta untuk bekerja sama guna mengantisipasi kebutuhan pengisian daya tersebut di Indonesia.

“Kami telah memiliki teknologi charging yang memenuhi standar internasional, dan akan melakukan riset kebutuhan tersebut bersama dengan pihak terkait,” ujarnya.

ABB Indonesia sendiri memiliki berbagai produk SPL, mulai dari AC charger berdaya rendah hingga DC charger yang bisa mengisi baterai bus elektrik dalam waktu kurang dari 10 menit.

Tetapi perangkat charger milik ABB Indonesia masih diimpor dari markas pusat mereka di Italia, karena masih menunggu aturan pemerintah soal kendaraan listrik terkait standardisasi.

“Standardisasi itu penting untuk menyeragamkan jenis plug yang dipakai untuk charging mobil listrik,” pungkasnya.

Berita ini sudah tayang di gridoto berjudul ABB Indonesia Siap Mendukung Industri Kendaraan Listrik Nasional

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini