TRIBUNNEWS.COM - Sebelumnya telah ramai diberitakan kalau PT Garuda Mataram Motor (GMM) merakit mobil SUV Volkswagen Tiguan Allspace mereka di dalam negeri.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, Presdir PT GMM, Andrew Nasuri, mengatakan bahwa hal itu dilakukan agar mobil tersebut bisa menjangkau banyak orang.
“Kami sengaja memproduksi VW di Indonesia sehingga lebih banyak orang yang dapat memiliki merek VW, karena dengan diproduksi di Indonesia harga menjadi lebih kompetitif,” ujarnya.
Chief Operating Officer PT GMM, Jonas Chendana, mengatakan bahwa metode perakitan yang mereka pilih adalah Middle Knock-Down (MKD).
“Dari Jerman parts-nya sudah terurai, jadi di sini tinggal dirakit kayak LEGO. Tapi tidak ada coating dan stamping, kalau sudah ada itu namanya complete knock-down,” ujarnya.
Baca: Kendala Volkswagen Boyong Kendaraan Listrik ke Indonesia
Tapi seberapa besar terpangkasnya harga Tiguan Allspace dengan menggunakan metode MKD di pabrik mereka di CIkampek, Jawa Barat tersebut?
Jonas mengatakan pernah meluncurkan New Tiguan impor dengan harga sekitar Rp 700 juta dengan kurs euro yang sekarang.
“Kalau dilihat sekarang begitu dirakit di sini harganya jadi Rp 598 Juta, lumayan banyak susutnya,” tukas Jonas.
Yup, dengan merakit Tiguan Allspace di Indonesia, harga mobil tersebut bisa mengalami penghematan biaya sebesar kurang lebih Rp 100 juta.
“Tentunya ini menguntungkan konsumen, meskipun kami harus berinvestasi lebih dulu,” pungkasnya.