TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim penghujan segera tiba, pengguna mobil maupun motor sebaiknya meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.
Terutama saat harus berkendara di tengah hujan yang lebat.
Pasalnya selain jalan yang menjadi licin, hujan lebat juga mampu mengurangi jarak pandang.
Apalagi saat ini banyak motor atau mobil yang dibekali lampu LED bercahaya putih.
Tahu enggak sih, kemampuan cahaya LED berwarna putih sebenarnya masih kalah lo dengan cahaya kuning dari lampu bohlam konvensional.
Masak sih LED kemampuannya kalah dengan lampu konvensional yang notabene lebih 'kuno'?
Hal tersebut kembali lagi lantaran LED yang diberikan oleh pabrikan, cahayanya cenderung berwarna putih.
Baca: Toyota Avanza Baru Adopsi Model Split Headlamp, Mirip Vellfire dan Voxy
Cahaya putih memang bikin terihat lebih modern dan terang, namun saat menghadapi cuaca berkabut atau hujan deras, sifatnya cahaya putih menjadi seperti cermin.
"Saat kena media udara seperti hujan atau kabut tidak akan maksimal, karena sebagian justru mantul ke arah pengendara sendiri," ujar salah satu koordinator Autovision di MGK Kemayoran.
Selain itu, pada dasarnya mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi.
Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.
Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya.
Bingung sama penjelasannya? Begini, ilustrasi mudahnya coba kamu perhatikan saat lampu berwarna putih atau biru dalam menembus kabut.
Kamu bakal melihat menemukan pantulan warna putih atau biru tersebut yang disebut 'glare'.