TRIBUNJAKARTA.COM, OSAKA - Apa sih yang membedakan orang Jepang dan Indonesia soal pilihan mobil? Jawabannya ada pada dimensi dan kapasitasnya.
Warga Jepang lebih memilih kei car. Meski dimensinya kecil berkapasitas dua sampai empat penumpang, mobil ini tak mengambil banyak tempat untuk parkir tapi merajai pasar.
Berbeda dengan orang Indonesia lebih memilih mobil dengan dimensi besar layaknya multi purpose vehicle. Pendek kata, kalau bisa semua anggota keluarga terangkut.
Nah, ngomong-ngomong soal kei car Daihatsu rajanya di Jepang.
Selama 13 tahun Daihatsu jadi penguasa nomor wahid untuk pasar kei car, disusul Suzuki dan Honda.
Daihatsu memiliki banyak pilihan di segmen kei car seperti Tanto, Awake, Hijet, Cocoa, Cast, Mira, Move, Canbus, Copen, dan lain sebagainya.
Tanto dan Move paling banyak diserap pasar.
Coordinator, Marketing and Sales Promotion Department, Overseas Business Management Daihatsu Motor Corporation (DMC), Makoto Arisato menjelaskan Daihatsu menguasai 31 persen pasar kei car di Jepang.
Dari total pasar kei car di Jepang yang mencapai 5 juta unit. Setiap tahunnya Daihatsu menjual 600 ribuan unit kei car, sementara untuk compact 50 ribu unit.
"Di mana 90 persen dari 600 ribuan unit mobil Daihatsu adalah kei-car," ungkap Arisato kepada rombongan jurnalis yang dibawa PT Astra Daihatsu Motor saat test drive di Fuji Speedway, Prefektur Shizouka, Jumat (24/10/2019).
Direktur Pemasaran PT ADM, Amelia Tjandra, menegaskan Daihatsu sudah merajai untuk penjualan kei car di Jepang selama 13 tahun, disusul kemudian Suzuki dan Honda.
"Pasar Jepang paling tinggi itu Daihatsu, sekitar 31-an persen. Dari volume DMC itu kei car yang paling tinggi, Daihatsu menjadi yang terlaris pertama di Jepang, setelah itu disusul oleh Suzuki dan Honda," ujar Amelia.
Menurut Amelia, kei car banyak dipilih oleh kaum perempuan, kemudian diikuti oleh para orang tua.
Hal ini cukup masuk akal mengingat mobilitas harian anak muda, suami atau bapak-bapaknya lebih banyak menggunakan transportasi massal kereta api.