TRIBUNNEWS.COM - Periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo terdapat hal yang baru.
Hal tersebut adalah para menteri akan mendapatkan mobil baru.
Dikutip dari Kompas.com, mobil baru tersebut didatangkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM).
Baca: Pertengahan November, Para Menteri Dapat Mobil Dinas Baru
Baca: Mobil Baru Pimpinan Terparkir di DPR, Syarief Hasan: Biasa Saja Mobil Saya Lebih Bagus
Mobil tersebut juga merupakan mobil hybrid.
Mobil hybrid adalah mobil dengan kombinasi penggerak mesin yang menggunakan bahan bakar dan listrik.
Mobil tersebut adalah Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.
Mobil mewah tersebut memiliki berbagai fitur canggih dan kenyamanan yang baik.
Dari situs resmi Toyota Global, Crown 2.5 HV G-Executive ini dibanderol 6.323.400 Yen atau sekitar Rp 840 jutaan.
Namun, saat sudah didatangkan ke Indonesia, harganya naik menjadi sekitar Rp 1,5 miliar.
Dilansir Kompas.com hari ini, Selasa (29/10/2019), Koordinator Kepala Cabang Auto2000 Wilayah DKI 1 membenarkan hal tersebut.
"Harganya kurang lebih sekitar Rp 1,5 miliar," ujar Riki, kepada wartawan, saat customer gathering Auto2000, di Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendaraan Crown Hybrid yang akan digunakan para menteri ternyata tidak dijual untuk umum.
Jumlah unit yang dihadirkan pun hanya terbatas.
"Crown itu kebetulan saya juga yang menangani. Jadi, Crown itu hanya dimasukkan 101 unit khusus untuk kepentingan pemerintah."
"Sebenarnya 102 unit, tapi satu unitnya merupakan unit homologasi," kata Riki.
Baca: Isu Mobil Baru Menteri Jokowi, Harga Toyota Crown Hybrid hingga Sejarah Mobil Menteri di Masa Lalu
Riki menambahkan, unit homologasi tersebut dikirim untuk diriset dan dipelajari di Kemendag dan Kemenperin untuk uji kelayakan.
Setelah semuanya disetujui, baru 101 unit lainnya didatangkan.
"Secara kewajiban, kita sudah serahkan pada pihak Setneg pada 30 September, sesuai deadline tanggal penyerahan. Tapi, untuk pendistribusian ke masing-masing menteri, harusnya dalam minggu depan ini," ujar Riki.
Sedan mewah tersebut didatangkan secara utuh (CBU) dari Jepang.
Diler resmi Toyota, Auto2000 tetap akan melakukan layanan servis.
"Mobil menteri yang ada sekarang (Crown Royal Saloon) pun servisnya di Auto2000, jadi tidak ada perubahan dengan sebelumnya," kata Anton.
Pemilihan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive menjadi mobil menteri menjadikan Toyota sebagai merek mobil yang dipilih pemerintah secara berturut-turut sejak pemilihan Toyota Camry pada era pertama kepemimpinan Presiden SBY.
Anton Jimmy Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan Toyota hanya menyediakan produk yang dipilih pemerintah berdasarkan kriteria yang mereka tentukan.
"Untuk Crown hybrid dan yang sebelumnya kan didatangkan dari Jepang, terpilihnya kembali Toyota sebagai mobil menteri ya mungkin karena produk kami sesuai dengan kriteria yang mereka butuhkan," ujar Anton.
Selain berturut-turut terpilih, Toyota juga jadi pabrikan Jepang pertama yang produknya dipakai sebagai mobil menteri menggantikan pabrikan asal Swedia yakni Volvo yang berakhir di era Presiden Megawati.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Fakta Menarik Soal Mobil Baru Menteri Jokowi"
(Tribunnews.com/Renald)(Kompas.com/Donny Dwisatryo Priyantoro)