Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menegaskan mobil penumpang Panther masih dipasarkan di Indonesia.
Meski secara penjualan terus mengalami penyusutan, IAMI tetap melayani permintaan pasar.
Hal itu disampaikan Dept Head Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Puti Annisa di Menara Astra, Jakarta, Senin (18/11/2019).
“Panther ini tidak bisa dikatakan sudah punah. Selama masih ada permintaan itu masih kita layani. Cuma kita terkendala dari sisi mesin, apalagi 2021 harus sudah masuk Euro 4 bermesin common rail. Untuk kendaraan komersil Panther kita punya masih kecil 2.500 cc dan untuk develop itu butuh investasi besar,” ucap Puti.
Pihak IAMI menjelaskan sedang melakukan tahap negosiasi dengan Isuzu Jepang untuk pengadaan mesin euro 4.
“Secara volume memang Isuzu Panther menurun terus. Kami masih menunggu sampai 2021,” tuturnya.
Isuzu Panther memiliki 4 varian yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu MPV Look (Smart, LV, dan LS) serta SUV Look (Grand Touring).
Isuzu Panther menggunakan mesin 2.500cc dengan teknologi Turbocharger, serta memiliki daya maksimum 80Ps pada putaran mesin 3.500cc dengan torsi maksimum 19.5Kgm pada putaran 1.800rpm.
Baca: Isuzu Tak Punya Target Khusus Soal Kebijakan Bahan Bakar B30
Puti meneragkan Panther dibanderol sekitar Rp 300 jutaan OTR Jakarta.
GM Marketing Division IAMI, Attias Asril menyebut status mesin diesel menghadapi peraturan Euro IV, efektif 2021 mendatang.
“Untuk Panther tahu lah, situasinya pasti kita menunggu apakah pada saat Euro IV masih hidup atau tidak. Tapi sampai saat ini kita masih produksi,” ucap GM Marketing Division IAMI, Attias Asril saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Menurut Asril, Isuzu belum memiliki mesin kecil yang memenuhi standar Euro IV.
Itu sebabnya pihaknya ingin melihat momentum 2021 mendatang apakah mesin yang saat ini bisa memenuhi atau tidak.
Isuzu sendiri masih terus berusaha mencari kemungkinan Panther terus berlanjut.
Namun diakui untuk mesin baru sesuai spesifikasi Panther, Isuzu belum punya.
“Dan lagi, Isuzu sendiri sedang fokus ke komersial. Untuk mesin komersial dengan tenaga besar tidak mungkin digunakan sekelas Panther. Prinsipal fokus komersial, kecuali kita bikin mesin sendiri,” ucap Asril.
Panther sendiri sempat dikirim ke pasar Filipina namun pasarnya sudah berhenti sejak Isuzu memperkenalkan Mu-X.
“Indonesia jadi satu-satunya yang jual Panther. Ini karena DNA dan asalnya dari kita,” ucap Asril.