Berdasarkan informasi yang ia terima dari pihak Pesantren, mobil tersebut sering digunakan oleh Gus Dur untuk berbagai kunjungan.
Meskipun milik pribadi, namun mobil tersebut selalu disimpan di Tebuireng.
Saat ia beli dengan harga sekitar Rp 300 juta, ia hanya merestorasi mesin kendaraan.
"Perbaikannya sendiri menghabiskan dana hingga Rp 200 juta," kata pria berkacamata ini.
Levi mengaku sempat menjajal mobil tersebut dari Surabaya hingga Batu, Malang.
Menurutnya, secara performa mobil tersebut masih prima dan layak digunakan untuk berkendara.
Namun setelahnya, ia memutuskan untuk menjadikannya sebagai pajangan.
Levi sendiri memiliki koleksi sekitar 6 mobil Mercedes-Benz.
Baca: Said Agil Usulkan Presiden Kembali Dipilih MPR, Yunarto WIjaya: Semoga Tak Lupa Kejatuhan Gus Dur
Menurut Levi, ia tidak memiliki motivasi apa pun saat membeli mobil tersebut.
Pada dasarnya, mobil tersebut ia beli untuk memenuhi hasratnya sebagai kolektor dan penggemar mobil Mercy.
"Saya bawa ke Yogya pun dengan sistem towing (derek), jadi tidak saya kendarai," ungkap anggota Mercedes-Benz Classic Club Surabaya (MCCS) ini.
Levi mengaku berniat menjual kembali mobil tersebut.
Apalagi Mercy klasik itu sangat menarik perhatian pengunjung Jamnas MBClubINA 2019.
Namun, ia baru rela melepas mobil tersebut jika harganya sudah cocok.
"Dulu ada yang menawarkan seharga Rp 625 juta, tapi saya belum bersedia. Mungkin baru saya lepas kalo ada yang berani menawar hingga Rp 800 juta," kata Levi sambil tertawa.