Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - My Nitro, start up penyedia nitrogen murni berbasis digital telah hadir di Indonesia.
Dirintis sejak tahun 2012, perusahaan penyedia nitrogen untuk ban kendaraan bermotor, siap meluncurkan alat pengisian angin berbasis teknologi industri 4.0.
Alat yang digunakan My Nitro memiliki sejumlah keunggulan, mulai kualitas nitrogen murni, hingga sistem pembayaran cashless (nontunai).
Perusahaan yang dikembangkan CV Mucha Persada itu beradaptasi dengan perkembangan dunia digital.
"Kami meluncurkan konsep bisnis yang efisien dan ramah lingkungan yang menyediakan pengisian nitrogen murni untuk kendaraan bermotor dengan sistem digital, customer layak mendapatkan kemudahan, harga yang ekonomis dan produk yang berkualitas," tutur Founder dan CEO My Nitro, Muchlis saat peluncuran, Sabtu (25/7/2020) di Halaman Alfamidi Jalan Limo Raya, Kota Depok, Jawa Barat.
Penggunaan nitrogen untuk mengisi tekanan udara ban kendaraan mulai popular di Indonesia.
Nitrogen sendiri memiliki banyak keunggulan misalnya memiliki titik didih yang tinggi dibandingkan dengan udara sehingga terjadinya ban meledak akibat cuaca yang panas dapat dihindari.
Molekul nitrogen lebih ringan dan lebih besar dari pada udara, sehingga kendaraan akan lebih ringan dan hemat BBM juga tidak mudah kempes.
Selain itu, penggunaan nitrogen murni di My Nitro disupport oleh Perusahaan Gas Samator yang kandungannya memiliki kemurnian 99.99 persen, sehingga tidak mengandung H2O yang dapat menyebabkan karet ban korosif.
Penggunaan nitrogen murni ini tentunya membuat ban lebih awet dan memiliki tekanan yang stabil, intinya penggunaan nitrogen murni akan membuat kenyamanan dan meningkatkan keselamatan berkendara.
My Nitro akan hadir di beberapa lokasi, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga masih dapat di-scale up untuk lebih banyak populasinya.
Perangkat pengisian nitrogen yang mirip mesin ATM akan tersebar di lokasi yang mudah dijangkau.
Saat ini, My Nitro sudah menyediakan 13 gerai yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya, dengan kebanyakan outletnya berada di halaman Alfamidi.
Ini memudahkan pengguna, sehingga mereka tak perlu harus ke SPBU untuk mendapatkan nitrogen.
Layanan ini merupakan terobosan inovasi.system automation yang pertama di Asia dan karya anak bangsa.
Oleh karenanya, My Nitro berani menggunakan tagline The First Automated Nitrogen Services in Asia.
My Nitro beroperasi secara digital, dimana konsumen melakukan semuanya secara mandiri, touchscreen dan user friendly.
Pembayaran bisa dilakukan dengan uang elektronik seperti E-Money, Brizzi, TapCash, Flazz dan dompet elektronik layaknya Shopeepay, Gopay, LinkAja, OVO, Dana dan lain-lain, sehingga cashless, paperless dan eco green.
"Jadi alatnya automation, kita eco green. Tidak ada lagi yang namanya struk kertas yang keluar. Kalau orang butuh struk, tinggal input alamat email dan real time struk akan dikirim via email. Setiap transaksi bisa dilihat di dashboardnya," ungkap Muchlis.
Bila saat ini banyak orang berpikir bahwa nitrogen mahal, maka dengan sistem bisnis digital yang dirancang My Nitro membuat harga nitrogen relatif murah, sehingga dapat diakses semua orang yang memiliki kendaraan baik mobil maupun motor sekalipun sepeda.
"My Nitro saat ini bekerjasama dengan Shopeepay yang merupakan perusahaan digital terbesar di Indonesia. Customer dapat dengan mudah melakukan pembayaran dengan aplikasi tersebut, sangat familiar, mudah dan banyak sekali promo yang diberikan seperti cash back yang mereka berikan sampai dengan 30 persen. Tentunya akan sangat bermanfaat untuk customer," jelas Muchlis.
Kedepannya, My Nitro juga dapat dikolaborasikan dengan system pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina yang saat ini marak digunakan pada setiap SPBU.
Selain itu, My Nitro berkolaborasikan dengan Gojek Indonesia, yang memberikan manfaat kepada para driver Gojek dan Gocar.
"Khusus mereka kami berikan diskon special sehingga dapat meringankan mereka dalam menjalankan tugasnya," terangnya.
Mesin automation yang digunakan My Nitro pun dikembangkan sendiri dengan model yang futuristik dan dapat dioperasikan dengan mudah, penggunaannya mirip mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Mesin inflator pengatur tekanan udara menggunakan Produk Airtec Asia yang pengadaannya disupport oleh PT Hanindo Automotive sebagai mitra strategis My Nitro.
Cara mengaksesnya, pengguna cukup menekan opsi ban mobil atau motor dan menentukan jumlah ban.
Kemudian melakukan pembayaran dengan berbagai metode pembayaran (cashless), besaran tekanan angin pun dapat ditentukan sesuai kebutuhan, lalu tinggal menarik selang dan mengisinya sendiri.
Sangat mudah digunakan dan tentunya memberikan pengalaman menarik bagi konsumennya.
Menurut Muchlis, sudah saatnya Indonesia bergerak selangkah lebih maju dengan menggunakan perangkat-perangkat yang efisien dalam mengelola bisnis.
Selain berinovasi di My Nitro, saat ini Muchlis bersama sahabatnya Fajar Saiful Bahri yang lulusan MBA Australia dan Mochamad Ichsan sedang melakukan pengembangan riset Hawk-Eye yang mampu mengontrol BBM bersubsidi dan mengembangkan Program Silent-Police sebagai aplikasi tilang elektronik yang canggih.
"Kami memiliki impian besar untuk berperan serta dalam dunia inovasi untuk dapat dinikmati khalayak ramai dan bermanfaat untuk orang banyak dengan basis digitalisasi yang digarap oleh anak bangsa sendiri. Kami ingin meninggalkan jejak itu," tutur Co-Founder Indonesian Future Marketing.
Indonesian Future Marketing merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan beberapa praktisi bisnis dan marketing di Indonesia yang berorientasi terhadap kreatifitas dan inovasi.