Karena itu, Isuzu juga mencoba membidik sektor logistik.
“Kami dari Isuzu mencoba menghadirkan solusi komprehensif dengan meningkatkan produktivitas unit kendaraan yang digunakan oleh pelaku usaha, termasuk sektor logistik,” ujar Ernando.
Dikatakan, ada sejumlah hal yang dilakukan Isuzu untuk mendukung produktivitas pelaku usaha mulai dari penyediaan armada yang irit bahan bakar dan siap dengan Euro-4 hingga menyediakan solusi biaya kepemilikan dan operasional yang paling kompetitif.
“Peningkatan produktivitas unit ini penting karena menjadi salah satu kunci untuk menyeimbangkan kenaikan biaya operasional dan investasi,” ujarnya.
Alhasil, kata dia, pangsa pasar Isuzu mulai meningkat mulai Juni 2020. Pangsa pasar Isuzu pada Juni 2020 tercatat 25,7%, lalu naik menjadi 28,6% pada Juli, sedikit melemah di Agustus menjadi 25,1%, kemudian meningkat menjadi 26,3% pada September 2020.
Sementara itu, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan penjualan mobil wholesales di Indonesia berangsur membaik pada Juni yakni 12.623, lalu Juli 25.283, Agustus naik lagi menjadi 37.277, dan September menjadi yang tertinggi selama pandemi Covid-19 yakni 48.554 unit.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Genjot pertumbuhan, ATPM bidik sektor logistik