Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relaksasi PPnBM yang diberikan pemerintah diharapkan mampu mendongkrak kinerja industri otomotif di tengah pandemi.
Seminggu setelah penerapan insentif PPnBM, beberapa produsen kendaraan mobil mengungkap penjualannya naik sekitar 40-50 persen.
Kenaikan penjualan mobil baru juga diharapkan mampu berdampak positif pada penjualan mobil bekas.
Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengungkap tren penjualan mobil bekas di Mobil88 masih normal.
"Kita melihatnya sih Februari pertengahan hingga akhir sempat tertahan ya penjualannya, apalagi sepanjang isu itu keluar,: ujarnya.
"Kita mengalami perlambatan penjualan sekitar setengah bulan, tetapi masuk ke Maret setelah direalisasikan terus juga APM sudah mulai mengeluarkan harga mobil baru setelah relaksasi PPnBM, kita lihat market-nya malah menjadi normal lagi, dalam arti jalan lagi," tutur Fischer saat dihubungi Tribunnews, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Satu Minggu Penerapan PPnBM Gratis, Penjualan Honda Naik 50 Persen, Daihatsu 40 Persen
Fischer menyampaikan mobil baru dan mobil bekas masing-masing memiliki segmen konsumennya masing-masing.
Namun saat Februari lalu, kebanyakan konsumen menjadi menunggu harga mobil baru diumumkan.
Baca juga: Dapat Relaksasi PPnBM, Daihatsu Pastikan Rocky Segera Meluncur
"Cuman waktu itu orang nahan pembelian karena wait and see dulu realisasi harganya berapa. Takutnya nanti harganya turun jauh, kan jadi rugi beli. Tapi setelah dikeluarkan harga barunya, market mobil bekas kembali lagi," jelasnya.
Baca juga: Wuling Luncurkan New Confero S Facelift, Lebih Sporty dan Youthful, Harga Mulai 169,8 Jutaan
Menurut Fischer, penjualan mobil bekas saat Januari hingga Februari awal sudah mencapai 70 persen dari normal.
"Kalau bisa dibilang, penjualan Januari itu lebih baik dari tahun lalu ya. Kalau tahun lalu kita drop jauh karena banyak PSBB dan lain-lainnya," ujarnya.
"Tetapi Januari ini kita sudah lebih baik, kemudian Februari awal kita juga lebih baik daripada Januari. Jadi kalau angkanya kira-kira di tahun 2021 ini, kalau mengabaikan kemarin isu PPnBM itu sudah 70 persen dari normal," terang Fischer.