TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 sangat memukul industri otomotif nasional, termasuk penjualan produk pelumas aftermarket.
Seperti dirasakan produsen pelumas asal Perancis, Motul. Selama 2020 lalu, penjualan pelumas ini sempat drop 11 persen dibandingkan capaian penjualan di 2019.
Namun memasuki Januari 2021, penjualan pelumasnya kembali terkerek naik.
Penjualan total Motul di 2021 pada periode Januari-Mei meningkat sekitar 76 persen dibandingkan tahun 2020 atau meningkat 35 persen dibandingkan tahun 2019 di periode yang sama," ungkap Carlo Savoca, Managing Director Motul Indonesia kepada Tribunnews, Rabu (3/6/2021).
Carlo menjelaskan, capaian di 5 bulan pertama 2021 ini sudah melebihi target awal perusahaannya.
"Kami sedang megevaluasi target baru yang harus kami capai di 2021 ini. Kedepan kami akan terus memperkuat jaringan distribusi kami, dan terus menambahkan produk-produk baru untuk memenuhi permintaan konsumen,” ujar Carlo.
Soal kemungkinan membangun fasilitas produksi di Indonesia, Carlo tidak memberikan jawaban yang spesifik.
Baca juga: Pelumas yang Sesuai Dibutuhkan untuk Maksimalkan Kinerja Mesin Diesel Berstandar Euro 4
"Motul sedang mempelajari beberapa skenario yang fokus utamanya adalah untuk terus bisa memberikan yang terbaik bagi konsumen di Indonesia," ujarnya.
"Kami belum membuat keputusan, tapi kami akan segera memberikan kabar apabila ada perkembangan terbaru," kata dia.
Baca juga: Bedah Teknologi Jepang di Pelumas PanaOIL untuk Sepeda Motor
Baru-baru ini, brand pelumas ini meraih penghargaan Brand Choice Award 2021 untuk kategori oli motor berdasarkan penilaian dari hasil survei brand choice index yang diselenggarakan Infobrand dan Tras N Co Indonesia.
Baca juga: Pertamina Lubricants Genjot Pertumbuhan Pelumas Retail di Thailand
Tolak ukur penilaian didasarkan tiga aspek yaitu, Digital Brand Awareness Aspect, Digital Consumer Choice Aspect dan Digital Consumer Reviews & Rating Aspect dengan urvei dilakukan pada Februari - April 2021 terhadap 150 kategori produk dengan lebih dari 1.000 merek tersurvei.