Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian tidak hanya menggandeng Pemerintah Jepang untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri otomotif di Tanah Air.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Iken Retnowulan, menyampaikan kolaborasi banyak pihak diperlukan untuk menciptakan SDM unggul.
Baca juga: RI-Jepang Sepakat Genjot Kualitas SDM Industri Otomotif
Kolaborasi lainnya terbentuk oleh Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Ditjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Asosiasi Industri meliputi Indonesian Automotive Industrial People Development (IAIPD), Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).
Berikutnya, Institut Otomotif Indonesia (IOI), Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Cikarang Technopark, ATMI Cikarang, serta Omron Manufacturing Indonesia (OMI) yang dikordinasikan oleh IJB Net Indonesia.
Baca juga: Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Jepang, Tingkatkan Kualitas SDM Industri Otomotif
"Untuk menjawab tantangan penyediaan SDM unggul yang mampu beradaptasi dengan teknologi indusri 4.0 ini, kolaborasi antara unit pendidikan, industri, asosiasi dan pemangku kepentingan terkait merupakan contoh yang baik," ungkap Iken, Selasa (27/7/2021).
Dalam pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia, Indonesia melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc kembali menjalin kerja sama.
Tahun ini, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit.