TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adira Finance menyalurkan total pembiayaan baru di kuartal III 2021 sebesar Rp 18,1 triliun atau naik 36 persen dari periode yang sama di 2020.
Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira finance dalam paparan kinerja, Jumat (29/10/2021) menyatakan, pembiayaan di seluruh segmen mengalami kenaikan terutama pada segmen mobil baru dan sepeda motor baru.
Piutang pembiayaan tercatat turun sebesar 13 persen year on year menjadi Rp 39,9 triliun di September 2021.
Penurunan ini disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat pre-Covid,” kata Hafid Hadeli.
Hafid menyatakan, pihaknya terus merestrukturisasi pinjaman nasabah yang terdampak Covid-19.
Per posisi September 2021, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi sebanyak 831 ribu kontrak senilai Rp 19.0 triliun atau sekitar 36 persen dari total piutang per Februari 2020.
Baca juga: Toyota Luncurkan New Camry Hybrid dengan Teknologi Mesin Generasi Empat, Harganya Segini
Saat ini, sekitar 85% dari pinjaman nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban
cicilannya.
Rasio non performing finance (NPF) sebesar 2,8% dari piutang yang dikelola pada September 2021, menurun bila dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar 3,0%.
Baca juga: Hyundai Genesis Electrified G80 Jadi Mobil Resmi VIP Pemimpin Negara di KTT G20 Bali 2022
Laba bersih perusahaan setelah pajak mencapai Rp 753,3 miliar turun 7,5 persen year on year dibandingkan periode sama tahun lalu.
Khusus untuk pembiayaan mobil bekas selama sembilan bulan pertama di 2021 Adira menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 2,6 triliun.
I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance mengatakan, transaksi kredit mobil bekas saat ini dinilai lebih baik ketimbang tahun lalu.