TRIBUNNEWS.COM - Bagi pemilik kendaraan bermotor, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU menjadi lokasi yang akrab dengan kegiatan sehari-hari. Sebagai konsumen, pemilik kendaraan perlu memperhatikan prosedur dan proses saat pengisian bahan bakar di SPBU.
Hal ini penting dilakukan demi keamanan saat mengisi bahan bakar mengingat tidak sedikit risiko kelalaian yang bisa terjadi saat mengisi BBM, seperti kesalahan saat pengisian nominal dispenser POM BBM hingga pemberian uang kepada operator yang tidak sesuai.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, selama periode 2016-2019, terjadi peningkatan kecelakaan di SPBU di mana pada tahun 2016 dan 2017 masing-masing terjadi 9 kecelakaan, tahun 2018 melonjak menjadi 18 kecelakaan, dan 2019 sedikit menurun menjadi 16 kecelakaan.
Sementara itu, berdasarkan jenis kegiatannya, kecelakaan di SPBU 85% terjadi pada saat pengisian BBM.
Maka dari itu, demi keamanan bersama, berikut beberapa tips penting yang perlu diingat agar aman dan puas karena terhindar dari tindakan kelalaian saat mengisi bahan bakar di SPBU.
1) Matikan mesin saat pengisian
Mematikan mesin kendaraan saat pengisian bahan bakar menjadi prosedur standar yang wajib dilakukan, bahkan banyak tertulis pada rambu-rambu yang terdapat di SPBU. Sayangnya, kerap kali masih ada pemilik kendaraan yang abai akan hal tersebut.
Padahal, mengisi bahan bakar dengan kondisi mesin yang menyala sangat berbahaya. Mesin kendaraan yang menyala saat pengisian bahan bakar dapat memicu terjadinya percikan api saat bertemu uap bensin.
2) Amati laju meteran di dispenser pom
Selain memperhatikan indikator yang terdapat pada motor, pemilik kendaraan juga harus mengamati laju meteran di dispenser mesin pengisian. Pastikan petugas pengisian bahan bakar mengisikan BBM sesuai dengan yang dibeli dan laju meteran dimulai dari nol.
Dengan begitu, bahan bakar yang diisikan pun dapat digunakan untuk menempuh jarak perjalanan yang sesuai dan tidak membuat Anda khawatir kehabisan bahan bakar di tengah jalan.
3) Perhatikan takarannya
Saat membeli bahan bakar, pemilik kendaraan juga perlu memperhatikan jumlah takaran BBM yang akan diisi. Jangan sampai terlalu sedikit ataupun terlalu penuh sehingga BBM meluber ke bibir tangki.
Sebagai pemilik kendaraan, Anda perlu memahami bahwa mengisi bahan bakar tanpa takaran yang sesuai dapat memberikan dampak negatif. Misalnya saja jika takaran terlalu sedikit, otomatis jarak tempuh pun semakin pendek, dan bisa membuatmu kehabisan BBM saat di perjalanan.
Sementara itu, jika bahan bakar diisi full tank bahkan sampai meluap ke bibir tangki, terdapat beberapa risiko, mulai dari memunculkan risiko bahan bakar tumpah, menyebabkan ruang tangki tidak optimal, hingga adanya ancaman kebakaran karena ada bahan bakar yang tumpah dan dekat dengan sumber api.
4) Pengendara wajib turun dari kendaraan
Prosedur standar yang juga harus dilakukan agar tetap aman saat mengisi bahan bakar di SPBU ialah turun dari kendaraan.
Pemilik kendaraan, terutama roda dua atau sepeda motor disarankan untuk turun dari kendaraan sebagai upaya untuk memudahkan evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan ataupun kecelakaan saat pengisian bahan bakar seperti kebakaran.
Jadi, jangan lupa untuk turun dari kendaraan saat melakukan pengisian bahan bakar di SPBU, ya!
5) Gunakan bahan bakar yang sesuai
Setiap kendaraan dirancang untuk dapat bekerja secara ideal jika menggunakan jenis BBM yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jika kendaraan Anda mengonsumsi BBM yang tidak sesuai, maka potensi kerusakan mesin kendaraan pun dapat terjadi.
Terlebih, jika kendaraan Anda mengalami kerusakan akibat konsumsi BBM tidak sesuai dengan yang dianjurkan, maka bisa saja garansi kendaraan pun tidak dapat berlaku lagi alias hangus.
Nah, saat ini mayoritas kendaraan bermotor keluaran terbaru juga telah menggunakan teknologi yang merekomendasikan kendaraan untuk mengonsumsi BBM berkualitas dengan angka oktan tinggi, minimal RON 92.
BBM dengan nilai oktan 92 memiliki proses pembakaran yang lebih sempurna karena baru terbakar setelah bensin bersentuhan dengan busi sekaligus membuat silinder kendaraan bersih. Dengan begitu, mesin kendaraan pun dapat terasa lebih ringan karena tidak adanya kerak sisa pembakaran bensin atau sering disebut residu
Secara teknis, BBM RON 92 pun memang lebih irit dibandingkan bensin bernilai oktan 88 atau 90, semakin kecil RON semakin mudah pula cairan bensin untuk terbakar. Hal tersebut menyebabkan pembakaran bensin dengan kadar oktan 92 lebih efektif dibandingkan dengan RON 88 dan 90.
Tak hanya membuat kinerja kendaraan menjadi lebih baik dan mesin lebih awet, dengan menggunakan bahan bakar berkualitas dan lebih ramah lingkungan dapat membuat kadar emisi gas emisi yang dihasilkan jadi lebih rendah.
Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi pemilik kendaraan yang kerap mengendarai motor untuk kegiatan sehari-hari, terutama para pekerja lapangan, bukan?
Maka dari itu, untuk mendukung kemudahan pemilik kendaraan terutama pengendara motor mendapatkan BBM berkualitas, Mobil™ menghadirkan BBM non-subsidi bernilai oktan 92 yang bisa didapatkan dengan mudah di Mobil™ POM Mikro.
Terlebih, tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan bahan bakar Anda, Mobil™ POM Mikro juga menjadi pom bensin yang membantu masyarakat terus berjuang dalam meraih kebaikan.
Tak hanya menemani Anda terus berjuang bersama sepeda motor andalan, Mobil™ POM Mikro juga turut menyediakan layanan perawatan motor seperti ganti oli, ganti ban, dan ganti gear set. Anda pun bisa makin gas pol!
Saatnya lebih aman saat mengisi BBM kendaraan dengan menggunakan BBM RON 92 dari ExxonMobil di Mobil™ POM Mikro! Informasih lebih lanjut bisa mengunjungi situs ini.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Firda Fitri Yanda