Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Produsen ban Hankook Tire mengumumkan akan menyediakan formic acid atau asam format untuk petani karet di Kalimantan Barat, Indonesia.
Asam format merupakan bahan yang lebih ramah lingkungan, sebab berdampak lebih minim pada pepohonan dan berisiko lebih rendah bagi pencemaran air.
Dibandingkan dengan koagulan (penggumpal) lain yang bisa mengancam makhluk hidup yang berhabitat di lahan basah, asam format juga aman digunakan dalam lingkup kerja karena kandungan racun yang lebih rendah dan memberikan dampak iritasi yang lebih kecil.
Hankook akan memberikan 6.000 L asam format ke lebih dari 100 petani karet di bawah naungan manajemen Kirana, perusahaan pengolah karet Indonesia.
Baca juga: BMW Indonesia Pertama Kali Hadirkan BMW 320i Dynamic Terbaru di IBF 2021 Bukittingi
President dan CEO dari Hankook Tire and Technology Sooil Lee, menyebut menggunakan bahan baku ramah lingkungan dalam rantai pasok karet alam dimulai porsi kecil namun signifikan seperti ini dan langkah Hankook ii baru permulaan.
"Selama 80 tahun Hankook berdiri, saya percaya bahwa kami selalu bekerja dengan nilai yang bertujuan membangun bumi yang lebih baik. Selalu membawa visi kelestarian, kami akan terus menyertakan inisiatif-inisiatif peduli lingkungan dalam bisnis kami," ungkap Sooil Lee, Rabu (12/1/2022).
Sebagai informasi, produksi ban menyumbang sekitar 70 persen dari konsumsi karet dunia dan diperkirakan sekitar 85 persen dari produksi karet bergantung dari para petani kecil di Asia Tenggara.
Baca juga: Mirip Wuling HongGuang Mini EV, Dongfeng Kenalkan Mobil Listrik FengGuang Mini
Produksi karet alam bermula dari gumpalan karet kecil yang dihasilkan dari proses koagulasi (penggumpalan) lateks karet alam yang dipanen oleh para petani.
Berbagai macam koagulan digunakan untuk pembuatan gumpalan karet, namun ada sejumlah jenis koagulan yang berdampak terhadap keamanan petani dan ekosistem.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Hankook Tire menyediakan formic acid (asam format), sebuah bahan penggumpal atau koagulan, yang ramah lingkungan, kepada petani lokal Indonesia.
Gagasan ini sejalan dengan upaya Hankook untuk melestarikan lingkungan sebagai member dari Global Platform for Sustainable Natural Rubber (GPSNR), sebuah organisasi internasional yang dibentuk untuk menentukan rantai nilai karet alam.
Hankook mencetuskan kebijakan karet alam ramah lingkungan di tahun 2018 dan telah memperbaharui kebijakan tersebut tahun lalu sebagai bentuk kepatuhan terhadap kebijakan GPSNR baru yang menyangkut HAM, perlindungan alam dan transparansi manajemen.
Baca juga: DFSK Year End Promo 2021 Tawarkan Cicilan Mobil Mulai Rp 79.000 Per Hari
Diatur juga dalam kebijakan ini, persoalan perlindungan alam, pencegahan penggundulan hutan, pencegahan pencemaran air yang disebabkan oleh bahan kimia, pencegahan habisnya sumber daya dan pelarangan mengembangkan ataupun pengadaan lahan gambut dari pertanian karet alam.
Baru-baru ini, Hankook juga berpartisipasi dalam "PROJECT TREE", proyek penelusuran dan keberlanjutan karet alam berbasis blockchain.
Dijalankan oleh perusahaan trading ITOCHU Corporation, langkah ini merupakan upaya pertama penggunaan blockchain untuk penelusuran industri karet alam.
Pada akhirnya, Hankook bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup dari petani karet alam, meningkatkan kualitas dari karet alam dan memperkecil dampak negatif terhadap lingkungan dengan para partner rantai pasok.