Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Perusahan Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Adnan Lesani mengatakan, pada momen libur Hari Raya Imlek tidak terjadi kenaikan jumlah penumpang yang signifikan.
Menurutnya, sejak Jumat (28/1/2022) menjelang libur Hari Raya Imlek ada peningkatan penumpang yang meledak tetapi masih terbilang normal.
"Sejak jumat memang ada kenaikan, tetapi ini bukan karena libur Hari Raya Imlek 2022 hanya kenaikan penumpang pada weekend saja," kata Sani saat dihubungi Tribunnews, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Sejarah dan Macam-macam Tarian Barongsai Sebagai Ciri Khas Perayaan Tahun Baru Imlek
Kenaikan jumlah load factor penumpang bus ini, lanjut Sani, hanya 20 persen dan itu masuk kategori peningkatan saat weekend saja.
Sani juga menjelaskan, bahwa libur Hari Raya Imlek memang tidak terlalu berimbas terhadap kenaikan jumlah penumpang.
"Hari Raya Imlek tidak begitu berimbas, tidak seperti libur lain seperti Lebaran atau Tahun Baru yang dapat meledak," ucap Sani.
Kenaikan jumlah penumpang sebanyak 20 persen dari hari biasa ini, kata Sani, itu karena dihitung saat weekend saja dan pada hari ini satu hari jelang Imlek belum meningkat lagi.
Baca juga: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2022 dalam Bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin
Sementara itu, menjelang libur Tahun Baru Imlek pada 1 Februari 2022 KAI Commuter mencatat jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek mengalami penurunan hingga 17 persen.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, pada Senin (31/1/2022) ini jumlah penumpang KRL berkurang dibandingkan pekan lalu sebanyak 17 persen.
"Jumlah penumpang pada Senin pagi ini hanya 126.725 orang turun dibandingkan pekan lalu yang mencapai 151.080 orang," kata Anne, Senin (31/1/2022).