News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hindari Mengganti Ban Mobil Tidak Seragam, Ini Alasannya

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengganti ban yang sudah aus dengan ban baru merupakan satu cara dalam merawat ban. Indikator yang paling terlihat adalah dari batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak ban.

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merawat ban kendaraan menjadi hal yang sangat penting, terlebih komponen ini merupakan penopang utama berat mobil.

Mengganti ban yang sudah aus dengan ban baru merupakan satu cara dalam merawat ban. Indikator yang paling terlihat adalah dari batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak ban.

Jika sudah melewati batas tersebut, sebaiknya ban segera diganti atau ketika ban mengalami kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapak ban aus tidak merata.

Baca juga: Lamborghini Ingin Memproduksi Mobil Berbahan Bakar Bensin Hingga 2030

Umumnya, rata-rata waktu penggantian ban adalah antara 2-4 tahun tergantung pemakaian.

"Ban merupakan komponen kendaraan yang sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di jalan. Oleh karena itu, segera ganti ban yang telapak bannya sudah aus atau ada indikasi kerusakan fisik," kata Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara, Selasa (15/2/2022).

Dengan alasan budget atau ingin mencoba ban yang lain, pemilik mobil terkadang mengganti dengan ban beda merek, misalnya dari merek A ke merek B.

Demi menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara, sebaiknya langkah tersebut dihindari.

Baca juga: Honda Boyong Mobil Ramah Lingkungan Hingga Balap di Osaka Auto Messe 2022

Setiap merek ban pasti berbeda performanya karena proses desain dan manufaktur yang berbeda, termasuk peruntukannya seperti, antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan atau ban penumpang dan ban niaga.

Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban.

Ukuran tidak hanya menyangkut dimensi umum seperti lebar dan rasio tinggi ban. Ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas kecepatan maksimal, dan load index. Perhatikan pula jenis ban, apakah radial atau bias, ban tubeless atau tubetype?

Baca juga: Kembangkan Kendaraan Listrik, Nissan Investasi 17,5 Miliar Dolar AS untuk Lima Tahun ke Depan

"Selain itu, pattern atau pola telapak ban, awam sering menyebutnya kembangan ban, berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju," imbuh Tara.

Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol. Apalagi waktu melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh.

Jenis kompon dan grip tiap merek ban kemungkinan besar berbeda. Alhasil, daya cengkeram ban yang digunakan akan berbeda.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini