TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tesla Inc melaporkan rekor pengiriman kendaraan listrik untuk kuartal pertama.
Sayangnya, produksi masih turun dari kuartal sebelumnya karena gangguan rantai pasokan dan suspensi pabrik China yang membebani.
Tesla telah mengirimkan 310.048 kendaraan pada kuartal tersebut, sedikit meningkat dari kuartal sebelumnya, dan naik 68% dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Laris Manis, Ini Model Tesla yang Ludes Terjual Hingga 2023
Sebelumnya, Wall Street memperkirakan pengiriman ada di sekitar 308.836 mobil.
Sementara itu, Tesla hanya memproduksi 305.407 kendaraan dari Januari hingga Maret, turun dari 305.840 pada kuartal sebelumnya.
"Ini adalah kuartal yang sangat sulit karena gangguan rantai pasokan dan kebijakan China zero Covid. Pekerjaan luar biasa oleh tim Tesla & pemasok utama menyelamatkan hari ini," ujar Chief Executive Elon Musk dikutip dari Reuters, Minggu (3/4/2022).
Seperti diketahui, Tesla telah menavigasi pandemi dan gangguan rantai pasokan lebih baik daripada para pesaingnya dan pabrik barunya di Shanghai telah mendorong pertumbuhan.
Tetapi lonjakan kasus Covid-19 di China aru-baru ini telah memaksa Tesla untuk sementara menangguhkan produksi di pabrik Shanghai selama beberapa hari di bulan Maret dan April karena kota itu dikunci.
Musk mengatakan pada Oktober bahwa Shanghai telah melampaui pabrik Fremont, California, pabrik pertama perusahaan dalam produksi. Kedua pabrik sangat penting untuk tujuan Tesla untuk meningkatkan pengiriman sebesar 50% tahun ini, karena produksi di pabrik barunya diperkirakan akan meningkat perlahan di tahun pertama mereka.
Baca juga: Tesla FSD Beta Versi Setir Kiri Siap Mengaspal diĀ Eropa Musim Panas Ini
Tesla mulai mengirimkan kendaraan yang dibuat di pabriknya di Gruenheide, Jerman, pada bulan Maret dan pengiriman mobil yang dibuat di pabriknya di Austin, Texas, akan dimulai dalam waktu dekat.
Tesla mengatakan telah menjual total 295.324 sedan Model 3 dan kendaraan sport Model Y, sementara itu mengirimkan 14.724 sedan mewah Model S dan SUV premium Model X.
Sementara itu, kondisi melonjaknya harga gas yang didorong oleh krisis Ukraina diperkirakan akan mendorong permintaan untuk mobil listrik, tetapi kurangnya persediaan dan harga kendaraan yang lebih tinggi akan membebani penjualan.
Tesla pada Maret menaikkan harga di China dan Amerika Serikat setelah Musk mengatakan pembuat mobil listrik AS itu menghadapi tekanan inflasi yang signifikan dalam bahan baku dan logistik setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Toyota dan GM, Hyundai Motor pada hari Jumat melaporkan penjualan kuartal pertama AS lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Sumber: Kontan