Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA – Elon Musk, CEO pabrik supercar Tesla Inc akan menggelar kunjungan kerja dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada pekan depan, guna membahas tindak lanjut investasi Tesla.
"Elon Musk meminta untuk berkonsultasi dengan saya minggu depan untuk membahas kemungkinan dan komitmennya untuk meningkatkan investasinya di Malaysia," kata Anwar.
Meski PM Anwar tak mengungkap tanggal pasti kapan Elon Musk datang ke Malaysia, namun rencana tersebut telah memberikan isyarat bahwa negeri Jiran itu akan menjadi lokasi penjualan mobil listrik tesla selanjutnya.
Baca juga: Respons Rencana Investasi Tesla di India, Luhut: Itu Hanya Kerjasama Pembangunan Showroom
Mengutip dari Channel News Asia, Tesla diketahui telah lama menjajaki rencana untuk menanamkan investasi pabrik kendaraan listrik di Malaysia. Namun produsen supercar asal Amerika ini baru secara resmi memasuki pasar Malaysia pada 20 Juli kemarin.
Tepatnya setelah pabrik mobil kondang ini mendapat persetujuan dari Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) untuk mengimpor Battery Electric Vehicles (BEV) ke Malaysia.
Kendati pihak Tesla maupun Elon Musk masih enggan untuk buka suara terkait rencana investasi ini, namun Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Tengku Datuk Seri Zafrul Aziz menuturkan usai Musk dan PM Anwar menandatangani kontrak kerjasama investasi , dalam waktu dekat Tesla akan mulai mengimpor mobil listrik ke Malaysia.
Tak hanya itu Tesla juga turut membangun kantor dan jaringan stasiun pengisian daya “Supercharger” di Malaysia, serta mengenalkan experience center bagi warga Malaysia.
"Kami juga akan secara strategis memanfaatkan ekosistem kelistrikan dan elektronik kami yang sudah mapan untuk menjadikan Malaysia sebagai tujuan investasi pilihan untuk teknologi yang terkait dengan mobilitas listrik," kata Aziz.
Bakal Geser Posisi Indonesia
Munculnya rencana investasi Tesla ke Malaysia membuat publik berasumsi bahwa saat ini posisi Indonesia telah dihapus dari daftar negara yang akan menerima proyek kerjasama pembuatan pabrik Tesla.
Indonesia sendiri diketahui telah dua kali melobi Elon Musk agar CEO itu mau menanamkan investasi Tesla di RI.
Guna memikat Elon Musk, presiden Jokowi bahkan turut memberikan penawaran insentif seperti keringanan pajak dan skema subsidi pembelian mobil listrik.
Sayangnya hingga kini Tesla masih belum juga memberikan kepastian terkait adanya rencana kerjasama terhadap Indonesia.