Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan logistik DHL Express mulai mengoperasikan van bertenaga listrik untuk layanan antaran paket ke kawasan CBD di Jakarta sebanyak dua unit.
Penggunaan van listrik ini sebagai kontribusi perusahaan untuk mengurangi penggunaan emisi dan mempromosikan green-logistic.
Berdasarkan foto yang dibagikan ke redaksi Tribunnews, dua van listrik tersebut adalah DFSK Gelora E.
Menurut keterangan pihak DHL, penggunaan e-van ini merupakan bagian dari Sustainability Roadmap Deutsche Post DHL Group yang akan menginvestasikan total 7 miliar Euro hingga 2030 untuk mengurangi CO2, termasuk perluasan armada kendaraan listrik tanpa emisi.
Van listrik ini diklaim dapat menempuh jarak hingga 150 km dan membawa beban hingga 4,8 meter kubik untuk mengantarkan kiriman di kawasan Pusat Area Bisnis (CBD) di Jakarta.
Selain mengurangi emisi karbon dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional, e-van ini juga ditenagai oleh baterai lithium iron phosphate, yang lebih aman dan tidak bising saat digunakan.
Baca juga: FAW Toyota Kenalkan SUV Listrik bZ4X di China
Ahmad Mohamad, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia mengatakan, pihaknya ingin berperan dan berkontribusi secara berarti untuk tujuan bersama dalam membatasi pemanasan global hingga dua derajat celcius.
Baca juga: Volkswagen Bikin Perusahaan Baru di China, Sanggup Produksi 300.000 Kendaraan Listrik Per Tahun
"Kami akan terus memperluas armada listrik kami ke kota-kota lain, dan berinvestasi dalam solusi rendah karbon lainnya, seperti truk listrik dan panel surya pada fasilitas kami di seluruh Indonesia,” katanya
Di 2021, DHL Express Indonesia memperkenalkan inisiatif hijau dengan penambahan enam sepeda motor listrik untuk memperkuat armada kurir antaran paket di Jakarta dan Surabaya.
Sepeda motor listrik ini diklaim lebih lincah digunakan untuk menghindari risiko kemacetan lalu lintas sekaligus mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Harley Davidson Mulai Tawarkan Sepeda Motor Listrik LiveWire Del Mar
Menurut laporan transparansi iklim tahun 2020, sektor transportasi menyumbang hampir 27 persen total emisi karbon di Indonesia.
Mengingat logistik sebagai tulang punggung perekonomian, sektor ini memiliki tanggung jawab dan peran dalam mengurangi jejak karbon.