TRIBUNNEWS.COM - Banjir rob dengan ketinggian hingga 1,5 meter melanda pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Utara, Senin (23/05/2022).
Menurut informasi yang diterima, air dari laut masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Emas setelah tembok pembatas antara kawasan berikat PT Lamicitra dengan sungai dan laut jebol.
Banyak juga motor yang terendam air laut.
Lantas, bagaimana cara menanganinya?
Baca juga: Update Banjir Rob: Demak Ikut Terendam, Sekolahan di Sayung Tutup hingga Dapur Umum Didirikan
Mengutip GridOto, Kepala mekanik bengkel motor Jaya Racing di Serpong, Tangerang Dedi Setiawan mengatakan, baiknya motor dicuci hingga bersih dan kering.
"Setelah cuci motor hingga bersih dan kering, sebaiknya kuras total oli mesin dan tangki bensin," ungkapnya.
Pengurasan oli menggunakan teknik flushing, mengisi dan menguras oli hingga warnanya normal.
Ia juga mengungkapkan, untuk membersihkan atau mengganti busi bila perlu.
"Selanjutnya bersihkan atau ganti busi bila perlu dan ganti juga filter udara. Pastikan juga tidak ada air atau kotoran yang masuk di ruang bakar,” ujarnya.
Pada motor dengan kick starter, kotoran dan air yang masuk bisa dikeluarkan dengan cara diselah beberapa kali.
Baca juga: Imbas Banjir Rob Semarang: Kegiatan Eskpor Impor Terhenti Total, 60 Petugas Bea Cukai Dievakuasi
Catatan untuk motor berkarburator, pembersihan juga harus dilakukan secara total dengan membongkar karburator agar bebas dari air dan kotoran.
Dengan melakukan tahapan-tahapan tersebut, maka risiko yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
Jika ingin aman, Dedi menambahkan sebaiknya dilakukan overhaul atau turun mesin.
Dengan turun mesin, semua kotoran dan pasir yang mungkin masuk ke mesin bisa dibersihkan dan kendaraan aman dari risiko kerusakan berat yang mungkin saja bisa terjadi.
Tips Menerjang Banjir
Bagi pengguna skutik (skuter matic) sebaiknya harus lebih waspada ketika menerobos banjir.
Selain mewaspadai lubang dalam genangan air, pengguna motor matic juga harus waspada terhadap motor yang mogok.
Motor yang mogok di tengah genangan air salah satunya disebabkan oleh masuknya air di saringan udara yang cukup besar.
Dikutip dari Kompas.com, terdapat beberapa gangguan yang akan dialami.
Yang pertama adalah air yang masuk ke dalam CVT, dapat mengganggu kinerja dan bahkan menyebabkan putaran belt menjadi "los".
Kedua, air yang masuk melalui saringan air yang dapat menyebabkan motor mogok.
Mekanik senior Omega Motor di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur pernah mengatakan bahwa kebanyakan pengguna motor matic tak tahu posisi saringan udara pada kendaraannya.
Ia mengatakan bahwa para pengguna motor matic kebanyakan asal menerobos genangan air tanpa pikir panjang.
”Kalau bebek atau sepeda motor sport kelihatan banget posisi lubang saringan udaranya. Kalau skutik beda-beda, ada yang tinggi sampai di balik jok, ada yang tampak. Ini yang pengguna harus bisa mengenali agar tahu batasan menerjang air,” kata Babe.
Jadi jika ingin menerobos genangan atau banjir, perhatikan posisi saluran angin motor.
Jika letaknya cukup tinggi, kamu bisa sedikit lebih tenang.
Selain memerhatikan letak lubang saringan udara, kamu juga harus paham sumber kelistrikan motor.
Memerhitungkan cara mengendarai sekaligus menerabas genangan air merupakan hal yang wajib agar motor tidak mogok.
(Tribunnews.com, Renald)(GridOto, Rudi hansend)