Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Pemerintah Inggris mengumumkan adanya pencabutan subsidi atas pembelian mobil listrik.
Penghentian ini dilakukan setelah Inggris memberikan dukungan penuh selama satu dekade untuk meningkatkan penjualan mobil plug-in.
Dengan adanya pencabutan insentif tersebut, kini masyarakat Inggris harus merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki mobil listrik baru.
Baca juga: Ford Tarik Mobil Listrik Mach E karena Baterai Bermasalah
Bahkan berkat lonjakan ini harga mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) kini dibanderol jauh lebih mahal ketimbang harga mobil bermesin bakar.
Sebelum adanya penghentian insentif ini, pemerintah Inggris awalnya menerapkan skema pemotongan sebesar 1.500 pounds atau sekitar Rp 28 juta (Dengan satuan GBP Rp 17,907) bagi semua pembelian mobil EV dengan harga dibawah 32.000 pounds.
Insentif tersebut diberikan pemerintah Inggris dengan maksud untuk meningkatnya minat beli masyarakatnya atas produk yang ramah lingkungan sehingga Inggris dapat menjadi negara nol emisi pada 2050 mendatang.
Namun setelah satu dekade pemerintah memberikan tawaran subsidi tepatnya pada 2011 silam, kini pembelian mobil listrik di Inggris terus mengalami lonjakan yang signifikan, dengan Tesla Model 3 sebagai produk kendaraan paling laris. Hal inilah yang membuat Inggris berinisiatif mengakhiri dukungannya pada pembelian mobil listrik.
Baca juga: BMW Bakal Menguji Baterai Canggih ONE di SUV Listrik iX
Meski pemerintah telah mengakhiri dukungannya terhadap kendaraan mobil listrik, namun melansir dari Carscoops pemberian subsidi sebesar 300 juta pound pada pembelian taksi listrik, sepeda motor listrik, pengiriman logistik, hingga kendaraan yang dapat diakses kursi roda akan tetap dilanjutkan.