Akselerasi yang disediakan oleh sistem transmisi IVT, mampu memaksimalkan kecepatan dengan efisien dan dan irit bahan bakar.
Sistem ini juga memberikan pergerakan kendaraan lebih mulus, serta responsif dibandingkan transmisi jenis otomatis tradisional saat di perjalanan.
Baca juga: Desain Stargazer Kok Mirip Mitsubishi Xpander, Bos Hyundai Bilang Unik
Menyoal kekedapan kabin, Stargazer maksimal memberikan hal ini, dimana peredam yang diberikan berhasil mengurangi suara bising dari jalanan maupun mesin dari mobil itu sendiri.
Usai menjajal trek lurus dengan kecepatan 80 km/jam, kali ini mobil kami lajukan melewati jalanan menanjak cukup tinggi.
Mobil sempat kami berhentikan tepat di tanjakan, fitur Hill-Start Assist Control (HAC) pada Stargazer bekerja maksimal. Saat gas dilepas, fitur ini langsung mengunci roda kendaraan agar tidak mundur.
Misalnya di jalanan menanjak atau menurun, fitur Hill-Start Assist Control (HAC) pada Stargazer akan membantu menahan mobil sekitar 5 detik, sehingga pengendara memiliki waktu memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas.
Fitur ini sangat sesuai dengan kondisi jalanan Indonesia yang beragam dan memiliki banyak tanjakan maupun turunan.
Kembali menguji ketangguhan Stargazer di trek lurus, kali ini sistem pengereman yang kamu uji. Dimana setelah memacu mobil dalam kecepatan tinggi dan mendadak memberikan pengereman, sistem rem langsung bekerja optimal untuk menghentikan kendaraan.
Kabin MPV ini mengunggulkan Captain Seat pada baris kedua, mobil ini semakin terasa lega, akses keluar masuk penumpang untuk baris ketiga juga cukup mudah.
Head room juga terasa tinggi, saat penumpang dengan tinggi 170 cm berada di baris ketiga, ruangan di atas kepala masih terasa lapang.
Bagian leg room juga dibuat lega di bagian baris ketiga, sehingga kenyamanan menjadi yang utama di mobil ini.