Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEW.COM, CALIFORNIA – CEO dari Pabrik supercar Tesla Inc, Elon Musk mengumumkan kenaikan harga perangkat lunak asisten pengemudi yang disebut Full-Self Driving (FSD) versi 10.69.2 untuk semua dealer di kawasan Amerika Utara.
Informasi tersebut mulai beredar luas di publik setelah Elon Musk menuliskan cuitan di akun Twitternya pada Minggu (21/8/2022). Dalam cuitan tersebut Musk menyebut bahwa pihaknya akan menaikan harga pada FSD sebanyak 3.000 dolar AS.
Dengan perubahan tersebut kini harga dari perangkat lunak Full-Self Driving (FSD) dipatok naik menjadi 15.000 atau sekitar Rp 223 juta (kurs Rp 14,909), dari sebelumnya FSD Beta besutan Tesla hanya dibandrol di kisaran 12.000 dolar AS atau Rp 178 juta.
Baca juga: Lucid Motors Luncurkan Sedan Listrik Premium, Siap Bersaing dengan Tesla S Plaid
“Setelah rilis luas FSD Beta 10.69.2 harga FSD akan naik menjadi 15.000 dolar AS di Amerika Utara pada tanggal 5 September,” Ujar cuitan Elon Musk di akun Twitternya.
Sebagai informasi kenaikan harga ini bukan kali pertama yang dilakukan Tesla, di mana sebelumnya pada awal Januari kemarin, Musk juga telah menaikan harga Full Self-Driving (FSD) sebanyak 20 persen dari 8.000 dolar AS menjadi 10.000 dolar AS.
Diperkenalkan ke publik pada September 2021, perangkat FDS sendiri merupakan terobosan teknologi autopilot yang dibuat pabrik Tesla Inc agar mobil yang dikendarai dapat melaju sesuai permintaan pengemudi.
Melalui perangkat ini pemilik kendaraan Tesla dapat merasakan berkendara point-to-point driving secara otonom.
Musk tak menjelaskan alasan mengapa harga fitur anyarnya ini dinaikan, namun mengurut informasi yang beredar kenaikan harga tersebut dilakukan Tesla lantaran guna menutup lonjakan biaya produksi dan layanan dalam pembuatan fitur otonom FSD Beta versi 10.69.2 .
Walaupun fitur otonom FSD Beta sempat berulangkali diterpa isu miring, dimana pada awal Agustus lalu Departemen Kendaraan Bermotor (DMV) California menuduh bahwa fitur FSD serta driver assistance systems (ADAS) Tesla telah menyesatkan calon konsumen dengan iklan yang melebih-lebihkan fitur otonom ini.
Namun hal tersebut tak menyurutkan minat masyarakat Amerika untuk mengadopsi perangkat lunak buatan Tesla. Tercatat setidaknya sudah ada 100.000 kendaraan yang siap dipasangi fitur FSD pada awal September mendatang.