Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - PT Astra Honda Motor (AHM) tengah mempelajari lebih lanjut mengenai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ke penjualan produknya.
Marketing Director AHM Thomas Wijaya, mengatakan saat ini pihaknya masih belum dapat memperkirakan seberapa besar dampak kenaikan BBM ini.
"Kita melihat kenaikan ini sudah lebih dari dua minggu. Pasti akan ada dampak, cuma saat ini kami masih melakukan monitor dan study terkait dengan bagaimana dampaknya terhadap daya beli di masyarakat atau konsumen," tutur Thomas saat peluncuran Honda New CBR250RR di Karawang, Jawa Barat, Senin (19/9/2022).
Terkait biaya produksi apakah akan ada kenaikan hingga berdampak pada naiknya harga produk-produk Honda, perusahaan sekali lagi masih melakukan penghitungan.
Baca juga: Dukung Inpres Penggunaan Kendaraan Listrik, Toyota: Tunggu Tanggal Mainnya
"Tentu juga terkait ke kami dengan ongkos produksi. Ini kami masih monitor dan pelajari seberapa besar dampaknya dan apakah akan terjadi penuruan atau peningkatan atau malah justru stabil, yang terkait terhadap harga minyak dunia juga. Itu menjadi salah satu faktor yang kita monitor dan pelajari," jelas Thomas.
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite menjadi Rp 10.000/liter dari harga sebelumnya Rp 7.650/liter dan Solar menjadi Rp 6.800/liter dari harga awal Rp 5.150/liter.
Sementara untuk Pertamax, naik menjadi Rp14.500 dari harga sebelumnya Rp 12.500/liter. Pengumuman kenaikan BBM dilakukan Presiden Joko Widodo pada 3 Agustus 2022 pukul 14.30 WIB.