Dalam hal menjaga RPM atau putaran mesin, cenderung menginjak pedal setengah bisa lebih menghemat solar dibanding injak hingga mentok.
Baca juga: Isuzu Dukung Perusahaan Logistik Meroket di Tengah Perkembangan Tren Belanja Online
Demikian pula dengan RPM seperti pada keterangan di spidometer. RPM 1.000-2.000 (zona hijau di spidometer) adalah kategori hemat, sedangkan RPM 3.000 ke atas (zona merah) akan jauh lebih boros.
3. Maksimalkan Gigi Tinggi
Maksimalkan gigi tinggi (4, 5, dan 6) juga membuat kendaraan lebih hemat solar dibandingkan cenderung di gigi 3 ke bawah.
Sebab, dengan RPM yang sama, laju mobil menjadi lebih jauh. Menurut catatan Isuzu, cenderung memanfaatkan gigi 6 bisa meraih 10,6 km per liter dibandingkan cenderung di gigi 4 (6,7 km per liter).
4. Jaga Kecepatan Konstan
Kecepatan yang konstan berarti RPM juga konstan. Dengan menjaga kecepatan konstan, maka RPM tidak naik turun dan bisa menghasilkan efisiensi solar 6,7 km per-liter.
Jika kita tidak konstan dalam kecepatan, maka hasilnya bisa di 6,1 km per liter, atau bahkan 5,5 km per-liter.
Baca juga: Isuzu Ingatkan Kendaraan Niaga Harus Lengkapi Peranti Keselamatan Berkendara
Sebagai contoh, terkadang pengemudi berakselerasi lalu melambatkan laju dengan mengaktifkan exhaust braking atau rem knalpot.
Rem knalpot memang berperan untuk meminimalkan beban rem cakram ataupun tromol pada roda. Namun, mengandalkannya karena kita kerap berakselerasi tiba-tiba sama saja membuang solar karena daya tertahan dalam pengereman.
5. Pengereman
Pengereman yang berarti terjadi pengurangan kecepatan atau deselerasi juga berpengaruh pada efisiensi solar.
Triknya adalah menghindari pengereman secara tiba-tiba walaupun sebenarnya pengemudi bisa memperhitungkan dan sadar bahwa kendaraan sudah harus stop pada jarak tertentu.
Akan lebih efisien jika pengemudi sedari awal pelambatan kendaraan sudah menggunakan engine brake atau pengereman mesin, contohnya dalam 300 meter menuju jarak yang ditentukan.