Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Toyota Motor Corp. siap memulai kembali produksi kendaraan listrik (EV) pertamanya, bZ4X, yang sempat tertunda karena ada problem di safety beberapa waktu lalu.
Juni 2022 lalu, Toyota menarik 2.700 unit bZ4X di pasar global setelah menemukan adanya risiko roda mobil bisa lepas.
Dilansir dari Reuters, Jumat (7/10/2022) Subaru Corp, perusahaan kelima yang dimiliki Toyota, juga harus menarik unit model Solterra terkait, yang dikembangkan bersama dengan Toyota.
Pemberitahuan penarikan yang diajukan ke kementerian transportasi Jepang oleh Toyota pada bulan Juni mengatakan bahwa tikungan tajam dan pengereman mendadak dapat menyebabkan baut hub kendor dan meningkatkan risiko roda terlepas dari kendaraan.
Selain itu, Toyota mengatakan telah mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah dengan airbag di dalam mobil.
Beberapa airbag tidak dipasang dengan benar di pabrik dan berisiko gagal atau menyebabkan cedera karena penempatan tali di dalam unit airbag.
Baca juga: Spesifikasi Mobil Listrik Toyota bZ4X yang Tampil di GIIAS 2022
Chief technology officer Toyota, Masahiko Maeda mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa pembuat mobil baru saja mengetahui masalah airbag dalam satu atau dua bulan terakhir.
"Sekali lagi kami mohon maaf atas kekhawatiran, kecemasan, dan ketidaknyamanan yang kami timbulkan kepada pelanggan, dealer, dan pemangku kepentingan kami," kata Maeda.
Baca juga: Toyota Buka Opsi Perkenalkan Mobil Listrik BZ4X ke Konsumen Indonesia Usai KTT G20
Tahun lalu, perusahaan berkomitmen menginvestasikan 30 miliar dolar AS untuk mengembangkan kendaraan listrik baterai.
Toyota mengharapkan penjualan tahunan mobil semacam itu sebanyak 3,5 juta unit pada akhir dekade ini, atau sekitar sepertiga dari penjualan tahunan mobil bertenaga bensin saat ini.