Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rocket Motor Company (RMC) membuat kolaborasi dengan car builder Dynaworks untuk memproduksi mobil sport klasik Ford Mustang.
Sosok sedan coupe dua pintu yang melegenda di zamannya ini untuk pertama kalinya dipamerkan di ajang pameran mobil modifikasi The Elite Showcase yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu, 4 Februari 2023.
Digi Rahim, Chief Financial Officer Dynaworks mengatakan, Ford Mustang yang dipamerkan ini pesanan pecinta mobil sport klasik asal Jakarta dengan lama pengerjaan 10-12 bulan.
"Semua proses konstruksinya dikerjakan di workshop kami di Bekasi," ujarnya.
Baca juga: Deretan Mobil Modifikasi Penyabet Gelar Master di Final Battle BlackAuto Battle 2022
Dia tidak menyebutkan, basic kendaraan yang digunakan untuk membuat replika Ford Mustang layaknya aslinya ini.
Namun jika ada klien yang mau minta dibuatkan mobil serupa bisa menggunakan basis dari mobil BMW 530 atau Ford Cortina karena memiliki kesamaan dari sisi wheelbase.
"Untuk proyek penggarapan Ford Mustang ini kita bekerjasama dengan Rocket Motor Company, kita berada dalam satu holding," ujarnya.
Rangga Siswara, Chief Financial Officer RMC mengatakan, tahun ini kolaborasi RMC dan Dynaworks akan menggarap 6 project yang seluruhnya merupakan mobil sport brand Amerika Serikat. "Semua pemesan dari Jakarta," ujarnya.
Lama pengerjaannya antara 8 sampai 12 bulan bergebtung pada tingkat kerumitan dan ketersediaan parts atau komponen dan suku cadangnya.
"Tantangan terbesar mengerjakan project ini terutama di ketersediaan parts-nya karena kita sudah memiliki RnD untuk semua model klasik yang akan kita kerjakan. Begitu juga dengan manpower, kita tidak ada masalah," ungkapnya.
Digi Rahim menambahkan, semua replika mobil yang dibuat Dynaworks bersama RMC dibangun menggunakan parts baru karena di negara asalnya, suku cadang mobil-mobil klasik tersebut masih ada yang terus diproduksi.
"Kami sudah menerima beberapa pesanan untuk membuat Mustang, Cobra, Camaro. Untuk Camaro sedang dalam produksi kedua," ujarnya.
Untuk harga atau biaya pengerjaan pihaknya mematok biaya mulai dari Rp 1,6 miliar per unit tergantung spesifikasi yang diminta.
"Sebanyak 60 sampai 70 persen komponen kita impor, bodi tidak ada yang kita ketok. Semua komponennya masih diproduksi di sana [negara asal]. Kita menjual project untuk menjaga originalitas," ungkapnya.
Secara keseluruhan, kapasitas workshop yang dimiliki Dynaworks saat ini mencapai 7 unit per tahun, untuk semua model. "Kita kebnayakan mengerjakan model mobil sport klasik buatan Amerika tapi kita juga sedang mengerjakan untuk model Porsche 912 untuk tahun ini dan RnD-nya sudah berjalan dari tahun lalu," ungkap Digi.
Dia menambahkan, untuk semua proyek yang dikerjakan ini pihaknya mendapat dukungan penuh dari Ikatan Motor Indonesia [IMI] Pusat dan juga sesama builder mobil. "Dari sisi legalitas kami memiliki lisensi dari perusahaan pembuat mobilnya," ujarnya.
Untuk membuat replika kendaraan sesuai permintaan klien pihaknya mensyaratkan model mobil yang dipesan minimal 25 berusia tahun. "Karena model mobil klasik dengan usia segitu sudah menjadi public domain," ujarnya.
Dia menegaskan, bisnis membuat replikai mobil klasik layaknya mobil aslinya seperti yang digeluti perusahaannya ini sudah lama menjamur di AS, Australia, New Zealand dan lain-lain.
Selain itu dia juga menyaratkan semua mobil yang akan dijadikan donor untuk pembuatan replika harus mobil yang legal alias memiliki surat-surat lengkap.
"Kita kerjakan sesuai SKRB-nya. Donornya boleh apa saja, cari yang mendekati kendaraan aslinya karena nanti ada toleransi-toleransinya dan ada aturan teknis yang harus diikuti," tegasnya.
Alvi Sofran, CMO RMC menambahkan, bergabungnya Dynaworks dalam satu holding perusahaan bersama RMC akan menambah value RMC pada market otomotif di Indonesia, dan Jakarta khususnya.
"Karena dengan bergabungnya Dynaworks, pangsa pasar RMC akan menjadi semakin luas sebagai brand yang menjual mobil sports, yang awalnya kami hanya menjual modern sports car, kini bertambah dengan classic sports car,” kata Alvi.
CEO Dynaworks Dendy berharap dengan kolaborasi ini dapat menjadi salah satu entry point bahwa industri otomotif Indonesia dapat maju ke kancah internasional.
Selama ini Rocket Motor Company dikenal sebagai commercial brand dari PT Roket Motor Indonesia, perusahaan yang fokus di bisnis jual beli sports car.
Sementara, Dynaworks merupakan commercial brand PT Dinamika Wahana, perusahaan yang bergerak dalam industri replika dan rubah bentuk (re-created) classic sports car.
Car builder ini sudah mengantongi syarat Uji Tipe Kendaraan Bermotor dari Kementerian Perhubungan.