Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen motor listrik Selis, PT Juara Bike (JB) bekerja sama dengan PT Sentramitra Dayautama untuk mengembangkan baterai motor listrik.
Diketahui, JB merupakan anak usaha PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS).
Direktur Utama SLIS Edi Hanafiah Kwanto mengatakan, kerja sama ini sebagai upaya mendorong terlaksananya Indonesia menuju zero emission (nol emisi).
Baca juga: Gelar Atraksi Uji Ketahanan dan Kemampuan Produk, Motor Listrik Ini Bisa Dinaiki 5 Orang Sekaligus
Selain itu, perseroan juga mendukung tersedianya ekosistem EV sehingga dapat mendorong peningkatan volume penggunaan kendaraan listrik.
“Kedua perusahaan punya visi yang sama demi pengembangan kendaraan listrik, salah satunya yakni ketersediaan baterai motor listrik. Saat ini tahapannya masih dalam perencanaan awal,” kata Edi usai menandatangani MoU saat ajang IIMS 2023 ditulis Minggu (26/2/2023).
Edi menjelaskan, JB akan fokus menambah produk dan tipe terbaru, serta terus menggejot penjualan.
Apalagi tren industri EV bakal semakin naik seiring dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Melalui kerja sama ini,maka tipe baterai lithium yang dikembangkan adalah Battery Go Plus dengan kapasitas 60V 75AH.
Tipe baterai ini merupakan tipe unggulan yang memiliki keamanan tinggi dan ketahanan baterai lebih lama. Hal ini merupakan sebuah kemajuan pengembangan teknologi yang menghasilkan jarak tempuh lebih jauh hingga 180 km
Direktur PT Sentramitra Dayautama, Tjandra Widjaya, melakukan inovasi pengembangan teknologi baterai sepeda motor long range sehingga konsumen mendapatkan benefit 75 persen lebih hemat biaya operasionalnya.
Baca juga: Penjualan Motor Listrik Masih Minim, Kemenhub Sebut Akibat Kepercayaan Masyarakat Masih Rendah
Ia menyebut, biaya satu kali charging di rumah cukup membayar sekitar Rp 6.500 untuk perjalanan rata-rata jarak tempuh 100km, jauh lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor yang mengeluarkan biaya sekitar Rp 25.000 dengan jarak tempuh yang sama.
“Kami berharap kemitraan ini dapat terus mendorong pertumbuhan permintaan kendaraan listrik di Tanah Air,” kata Tjandra.