Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Dua produsen otomotif asal China BYD dan Great Wall Motor sudah menggandeng partner lokal di Indonesia untuk mengembangkan bisnis kendaraan listriknya (EV) di Asia Tenggara, masing-masing partner mereka adalah grup Bakrie dan grup Indomobil.
Namun, soal urusan investasi pendirian pabrik perakitan, BYD dan Great Wall lebih memilih Thailand untuk investasi pendirian pabrik untuk menggarap pasar ASEAN dan global.
BYD dan Great Wall telah menyuntikan dana investasi miliaran dolar pada Pemerintah Thailand untuk rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik di negeri gajah putih itu.
Melansir dari Channel News Asia, investasi sebanyak 1,44 miliar dolar AS telah diguyurkan BYD dan Great Wall Motor untuk mengenjot produksi kendaraannya di pabrik Thailand.
Keputusan berinvestasi di pembangunan pabrik di Thailand ini dilakukan kedua perusahaan agar China dapat meningkatkan penjualan kendaraan listrik di pasar global yang sempat amblas akibat pandemi Covid-19.
Dipilihnya Thailand sebagai pusat produksi kendaraan listrik bukan tanpa alasan, selama beberapa tahun terakhir produksi kendaraan listrik Thailand terus mengalami perkembangan pesat.
Bahkan selama tahun 2022 kemarin, Thailand sukses memimpin penjualan kendaraan di kawasan Asia Tenggara dengan total 51.000 unit EV. Mengungguli penjualan EV di pasar Indonesia dan Singapura.
Jumlah tersebut diprediksi meningkat mencapai 2,9 juta unit pada tahun 2040.
Baca juga: Brand China Great Wall Siap Mendebut di GIIAS 2023, Ini 2 Raksasa Otomotif yang Memboyongnya
Hal ini yang kemudian membuat sejumlah produsen otomotif memandang Thailand sebagai pemain utama paling mumpuni di pasar kendaraan listrik kawasan ASEAN.
“Selama bertahun – tahun, Great Wall Motor mencari peluang dengan melakukan investasi di Thailand, salah satunya melalui akuisisi sebuah pabrik dari General Motors pada 2020 seharga 22,6 miliar baht untuk mengubahnya menjadi pusat produksi regional untuk EV dan mobil hybrid,” ujar pejabat Thailand yang mengetahui masalah tersebut.
Baca juga: Tesla dan BYD Jadi Mobil Listrik Terlaris di Dunia
“Kemudian raksasa EV China BYD ikut menginvestasikan 17,9 miliar baht untuk mendirikan fasilitas baru di Thailand yang akan mulai memproduksi 150.000 mobil penumpang per tahun mulai 2024,” tambahnya.
China bukanlah satu – satunya penyumbang investasi terbesar di Thailand, sebelumnya sejumlah produsen asal Jepang telah lebih dulu mengguyurkan suntikan dana untuk memperluas ekspansi pabrik kendaraannya di negara gajah putih itu.
Baca juga: BYD Investasikan 1,2 Miliar Dolar AS untuk Bangun Pabrik Baterai EV di Zhengzhou China
Berkat keterbukaan pemerintah Thailand serta adanya investasi dan subsidi tambahan kini para produsen China akhirnya mulai kepincut menjejakkan kakinya di Thaliand.
Dengan bertambahnya pabrikan China yang menanamkan modal di Thailand, Pemerintah Thailand optimis langkah tersebut selain dapat memacu pendapatan produsen otomotif namun juga bisa mendorong Thailand agar dapat kembali menguasai penjualan mobil khususnya di kawasan Asia.