TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adopsi teknologi digital di industri otomotif Indonesia diyakini akan semakin dalam seiring dengan penerimaan ekosistem mobilitas terhadap teknologi terdesentralisasi.
Perusahaan teknologi blockchain Ride Chain menjalin kerjasama dengan produsen sepeda motor listrik PT Semesta Motor Indonesia (SMI) dan TikStar dengan memperkenalkan model transaksi berbasis blockchain yang diklaim lebih aman, transparan dan efisien di ekosistem kendaraan listrik.
Ride Chain International Marketing Director Maximilian mengatakan, kemitraan antara Ride Chain, SMI, dan TikStar ini membuka peluang baru dalam ekonomi digital Indonesia.
"Dengan menggabungkan teknologi blockchain, kendaraan listrik, dan strategi pemasaran berbasis media sosial, kolaborasi ini tidak hanya memfasilitasi transisi ke transportasi yang lebih berkelanjutan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan transparan untuk semua pihak yang terlibat," ujarnya di Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.
Baca juga: Transisi Energi Jadi Prioritas, Indonesia Perkuat Kerja Sama Kendaraan Listrik dengan Korea Selatan
Dalam kerjasama ini TikStar berperan sebagai agen pemasaran yang berfokus pada media sosial untuk memanfaatkan traffic dan kemampuan monetisasi yang dimiliki platform mereka.
"TikStar akan memberdayakan kreator konten untuk memonetisasi karya digital mereka melalui platform terdesentralisasi, memberikan mereka kontrol yang lebih besar atas aset digital yang mereka hasilkan," ungkap Maximilian.
Selama ini SMI memiliki jaringan outlet yang luas serta hubungan strategis dengan perusahaan ride hailing besar seperti Gojek dan Grab.
Kolaborasi dengan Ride Chain dan TikStar akan mempercepat proses transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan solusi mobilitas yang lebih hijau.
Dengan memadukan blockchain, kendaraan listrik, dan media sosial, ketiga perusahaan ini membentuk ekosistem yang lebih transparan dan inklusif.
Pengguna dan konsumen di Indonesia akan merasakan manfaat dari peningkatan efisiensi, keadilan, dan transparansi dalam pasar kendaraan listrik dan ruang media digital.
Kemitraan ini menunjukkan bahwa perubahan yang lebih besar sedang terjadi di Indonesia, di mana teknologi, keberlanjutan, dan ekonomi digital dapat berjalan beriringan.
Indonesia tidak hanya bergerak menuju ekonomi digital yang lebih maju, tetapi juga menuju masa depan yang lebih hijau, lebih adil, dan lebih terdesentralisasi.
Kolaborasi ketiga perusahaan, selain akan memberikan pembaruan teknologi, juga menciptakan langkah besar menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan terdesentralisasi bagi ekonomi digital Indonesia. (tribunnews/fin)