Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Persaingan ketat antar para pabrikan otomotif global, mendorong Volkswagen untuk memperluas ekspansi pasarnya lewat akuisisi saham minoritas produsen kendaraan listrik China, Xpeng.
Dengan menggelontorkan dana sebanyak 700 juta dolar AS, Volkswagen berkomitmen untuk memperkuat posisinya pasarnya di China dengan cara mengembangkan kendaraan listrik kelas menengah di pusat teknologi Volkswagen yang berlokasi di China Timur.
“Untuk mempercepat perluasan portofolio listrik lokal kami, Volkswagen dan XPeng bersama-sama, mengembangkan dua model listrik bermerek VW berukuran sedang untuk diluncurkan di pasar China pada tahun 2026," kata kepala regional Volkswagen, Ralf Brandstaetter.
Baca juga: Honda Siapkan Mobil Listrik Sport S2000 untuk Mendebut Akhir Tahun Ini
Dalam keterangan resminya, Brandstaetter mengungkap ekspansi ini dilakukan tak hanya untuk menggenjot laba penjualan perusahaan, namun juga menjadikan Volkswagen sebagai produsen mobil internasional paling sukses di China, mengalahkan dominasi produsen otomotif lokal yakni BYD yang telah membukukan penjualan kuartalan sebanyak 700.244 kendaraan energi baru.
“Sebagai bagian penting dari transformasi elektrifikasi grup, model bahan bakar secara bertahap berkembang ke arah hibrida. Merek Audi dan FAW akan semakin memperluas jajaran produk mereka untuk memenuhi permintaan pasar kelas atas China di era baru mobilitas,” ujar Brandstaetter.
Dipilihnya China sebagai pusat pengembangan mobil listrik (EV) bukan tanpa alasan, Volkswagen memandang negeri tirai bambu ini sebagai salah satu pasar kendaraan terbesar di dunia. Bahkan hampir 40 persen penjualan kendaraan Volkswagen berasal dari pasar China.
Sementara pengiriman kendaraan energi baru (NEV) besutan Volkswagen di China meningkat menjadi 89.700 unit atau naik 4,8 persen dari tahun ke tahun.
Selain itu China juga menjadi salah satu pemasok utama bahan baku penting untuk transisi hijau di pasar global. Alasan tersebut yang membuat Volkswagen makin serius untuk menjadikan China sebagai kunci pertumbuhan kendaraan listrik.
Sebelum Volkswagen menjajaki ekspansi di China,produsen otomotif Mercedes-Benz beberapa waktu lalu mengunjungi pemerintah China untuk membidik kerjasama sebagai lokasi penjualan mobil EV terbesarnya mulai tahun 2025.
Berdasarkan bocoran yang beredar, nantinya Mercedes akan meluncurkan beberapa model kendaraan listrik lewat anak usaha Mercedes-Benz Electric Architecture (MB.EA.)
Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik 2023: Termurah Wuling Formo Rp146 Juta, Termahal EQS Rp3,41 Miliar
Belum diketahui secara pasti jenis kendaraan listrik apa saja yang akan diproduksi Mercedes di pabrik China ini, namun seorang eksekutif senior Mercedes mengatakan MB.EA saat ini tengah fokus mempelajari pasar China.
“Mulai 2025, semua platform kendaraan baru Mercedes-Benz hanya akan membuat kendaraan listrik di pusat pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China “ jelas EO Mercedes-Benz Ola Kaellenius.