News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jalin Kemitraan dengan Youshan, LG Chem Siap Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Maroko

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chem jalin kerja sama dengan Youshan untuk membangun pabrik baterai EV di Maroko.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – LG Chemical dikabarkan telah menjalin kemitraan dengan anak perusahaan Huayou Group, Youshan untuk membangun fasilitas manufaktur baterai kendaraan listrik (EV) yang berlokasi di Maroko.

“Kemitraan bersama ini bertujuan untuk memproduksi 50,000 metrik ton bahan katoda litium-fosfat-besi (LFP) setiap tahunnya, yang cukup untuk dipasang pada 500,000 kendaraan listrik,” kata juru bicara LG Chem dalam sebuah pernyataan, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Bertemu PM Modi, Elon Musk Bakal Bangun Pusat Perakitan Baterai Listrik di India

LG Chem, yang terkenal dengan produksi katoda nikel-kobalt-mangan (NCM) telah memasuki bisnis katoda LFP untuk pertama kalinya guna memenuhi permintaan baterai LFP yang lebih murah seiring dengan meningkatnya upaya industri otomotif untuk memproduksi kendaraan listrik yang lebih terjangkau.

LG Chem mengatakan katoda LFP yang diproduksi di pabrik Maroko akan dipasok ke pasar Amerika Utara dan mereka menerima subsidi dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (IRA) karena Maroko adalah mitra perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.

“LG Chem dan Youshan perlu menyesuaikan ekuitas masing-masing sesuai dengan pedoman Departemen Keuangan AS,” kata juru bicara LG Chem.

Di saat yang sama, perusahaan asal Korea Selatan mengumumkan rencana investasi tambahan dengan Huayou Cobalt untuk membangun pabrik konversi litium di Maroko, yang bertujuan untuk memulai produksi massal pada 2025 dengan kapasitas tahunan sebesar 52,000 ton litium.

Baca juga: Stellantis Kembangkan Baterai Mobil Listrik Berbobot Ringan

Kemudian, LG Chem juga berencana membangun dua fasilitas lainnya di Indonesia, yakni pabrik prekursor dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 50.000 ton dan pabrik untuk mengekstraksi campuran hidroksida dari bijih nikel untuk produksi prekursor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini