Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Imbas skandal keselamatan yang melanda Daihatsu Motor Co., Toyota Motor Corp. menghentikan pengiriman enam model kendaraan ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Dua di antara enam model yang diberhentikan pengirimannya ialah Avanza dan Veloz.
Ke enam model tersebut berhenti dikirim ke Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam bahkan Kamboja.
Baca juga: Toyota Klaim Mobil yang Dijual di Indonesia Sudah Sesuai Standar Keamanan
Keenam model tersebut merupakan kendaraan merek Toyota yang turut dikembangkan oleh Daihatsu.
Dilansir Yomiuri Shimbun, Toyota sedang melakukan pembicaraan dengan pihak berwenang di masing-masing negara mengenai kapan akan melanjutkan pengiriman.
Perlu diketahui, sistem sertifikasi kendaraan berbeda-beda di setiap negara. Di Thailand, Toyota akan melakukan sertifikasi ulang Veloz berdasarkan instruksi dari otoritas Thailand.
Pengiriman yang terkena dampak ini menyumbang sekitar 5 persen dari produksi Toyota di Asia dan diperkirakan tidak akan berdampak besar.
"Kami ingin melanjutkan pengiriman sepenuhnya tahun depan," tutur CEO Toyota wilayah Asia Masahiko Maeda kepada wartawan di Thailand pada Sabtu lalu.
Daihatsu menjalankan bisnis di luar negeri antara lain melalui usaha patungan dengan perusahaan lokal dan memiliki empat pabrik di Malaysia dan Indonesia.
Daihatsu, yang memproduksi sekitar 860.000 unit di luar Jepang pada tahun fiskal 2022, memasok sebagian kendaraannya ke Toyota.
Di Malaysia, Daihatsu memiliki 20 persen saham di pabrikan lokal Perodua Manufacturing Sdn. Bhd., yang memiliki pangsa volume penjualan tertinggi, sebesar 40 persen, pada tahun 2022. Meskipun pengiriman telah ditangguhkan, produksi tetap berjalan.
Investigasi menemukan Daihatsu tidak menguji kendaraannya dengan benar untuk keselamatan tabrakan masih dilakukan.
Daihatsu juga telah menangguhkan semua pengiriman dan menghentikan operasi di pabriknya di Jepang sejak awal pekan ini.