Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Daihatsu Motor Company telah mengonfirmasi pihaknya akan memperluas daftar pemasok yang memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi atas hilangnya penjualan karena penghentian produksi yang disebabkan oleh skandal keselamatan yang terbongkar baru-baru ini.
Selain 423 pemasok langsung, perusahaan juga mengatakan akan memberikan kompensasi kepada sekitar 4.000 pemasok tingkat 2 dan tingkat 3 serta 1.000 perusahaan lain yang berbisnis dengan Daihatsu.
Baca juga: Pemasok Suku Cadang Bakal Terimbas Negatif Jika Daihatsu Berhenti Produksi Terlalu Lama
“Toyota akan memberikan dukungan finansial untuk kompensasi tersebut, sementara Daihatsu juga sedang berdiskusi dengan lembaga keuangan untuk mengumpulkan dana,” kata juru bicara Daihatsu dalam sebuah pernyataan, Kamis (28/12/2023).
Skandal Keselamatan Daihatsu
Sebelumnya diberitakan bahwa Daihatsu telah terlibat kecurangan dalam uji keselamatan hampir semua model kendaraan yang diproduksi saat ini serta beberapa mobil yang dibuatnya di masa lalu.
Adapun laporan terbaru menunjukkan cakupan skandal tersebut jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya dan berpotensi mencoreng reputasi produsen mobil dalam hal kualitas dan keselamatan.
Daihatsu pun angkat bicara dan mengatakan pihaknya telah menemukan kesalahan tes yang dilakukan setelah adanya laporan whistleblower. Pihaknya juga mengatakan telah melaporkan masalah ini ke badan pengatur dan menghentikan pengiriman model yang terkena dampak.
Daihatsu Lanjutkan Pengiriman Kendaraan ke Indonesia
Belum lama ini, Daihatsu memastikan bahwa pihaknya telah melanjutkan pengiriman kendaraan ke Indonesia.
Pengiriman kembali mobil Daihatsu dilakukan usai pihak berwenang Indonesia mengonfirmasi keamanan mobil Daihatsu, serta yang diproduksi oleh unit lokalnya di bawah merek Toyota Motor Corp.
Baca juga: Daftar Lokasl Posko Siaga Daihatsu, Toyota, Daimler dan Auto2000 untuk Libur Natal-Tahun Baru 2024
“Pihak berwenang Indonesia telah memberi ‘lampu hijau’ untuk dimulainya kembali pengiriman mobil dari Jepang,” kata juru bicara Daihatsu.
Daihatsu mengatakan pihaknya akan melanjutkan pembicaraan dengan regulator di negara-negara Asia lainnya untuk memastikan kelanjutan pengiriman mobilnya.