News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fitur ABS di Sepeda Motor, Seberapa Signifikan Kemampuannya Menekan Fatalitas Kecelakaan?

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pembicara acara diskusi Focus Group Discussion bertema “Safer Riding with Advance Braking Technology yang membedah pentingnya fitur ABS di sepeda motor di Jakarta baru-baru ini. FGD ini diselenggarakan oleh Otomotif Group, bagian dari Grid Network Kompas Gramedia.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 66 ribu kasus kecelakaan di jalan raya melibatkan pengendara sepeda motor terjadi sepanjang 2023 lalu. Dari jumlah itu, 61 persennya akibat faktor kelalaian manusia.

Atas temuan amat memprihatinkan ini, implementasi teknologi keselamatan, seperti sistem pengereman anti-lock braking system (ABS) diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan bahkan fatalitas di Indonesia.

Mengutip data Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), sepeda motor yang menggunakan sistem ABS paling tidak dapat mengurangi resiko kecelakaan hingga 22 persen.

Sementara itu hasil riset Universitas Indonesia menunjukkan, fitur ABS di sepeda motor dapat mengurangi hingga 27 persen risiko kecelakaan.

Kesimpulan ini mengemuka dalam acara diskusi Focus Group Discussion bertema “Safer Riding with Advance Braking Technology" yang diselenggarakan Otomotif Group, bagian dari Grid Network Kompas Gramedia di Jakarta, baru-baru ini.

Diskusi ini melibatkan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI dan Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perindustrian, Korlantas Polri, KNKT, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, IMI serta komunitas bikers.

Bertindak sebagai salah satu narasumber adalah Senior Lecturer at Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia Ir. Tri Tjahjono, M.Sc.

Data terkini Korlantas Polri per 23 Februari 2024 menyatakan populasi kendaraan roda dua mencapai 134 juta unit atau 83,5 persen dari total populasi kendaraan.

Angka ini meningkat sekitar 2 juta unit dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sejak November 2023.

Situasi ini tentu menjadi tantangan berat dari upaya seluruh pemangku kepentingan dalam mengurangi kasus kecelakaan sepeda motor yang sampai dengan saat ini masih belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Baca juga: One Day Trip KIEC Bikers Jelajahi Area Ikonik Banten di Ujung Kulon

Hadir sebagai peserta diskusi FGD ini, ASEAN NCAP sebagai lembaga independen penyelenggara uji tabrak yang tergabung dalam Motorcycle ABS Partnership menegaskan, implementasi sistem ABS adalah solusi darurat demi menekan tingginya kasus kecelakaan sepeda motor di Indonesia.

"Fitur ABS mampu mencegah penguncian roda saat pengereman mendadak dan menjaga stabilitas sepeda motor sehingga potensi kecelakaan dapat dihindari."

"Apalagi faktor human error masih menjadi penyebab utama setiap kasus kecelakaan di jalan raya,” kataTechnical Committee ASEAN NCAP, Adrianto Wiyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini