Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen mudik Lebaran 2024 tinggal hitungan hari. Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 5 - 8 April.
Bagi pemudik dengan mobil berbahan bensin atau solar tentu tidak akan khawatir saat bahan bakar mulai menipis. Namun, bagaimana dengan pemudik yang akan memakai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) sebagai transportasi mudik.
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan para pemudik yang akan menggunakan mobil listrik menuju ke kampung halaman?
Berikut beberapa tips yang bisa digunakan para pemudik dengan mobil listrik agar tiba ke tujuan tanpa khawatir kehabisan baterai.
1. Rencanakan Perjalanan
Pembeda utama mobil EV dengan mobil konvensional adalah karakteristik pengisian sumber energi geraknya.
Jika pada mobil konvensional pengisian energi cukup melalui SPBU, khusus mobil EV pengisiannya melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan tentunya memakan waktu yang lebih lama, serta memiliki jumlah distribusi yang relatif lebih sedikit dibandingkan mobil konvensional.
Pemudik yang menggunakan EV perlu mengkalkulasi range tempuhnya dan lokasi tersedianya SPKLU di sepanjang perjalanan maupun kemampuan daya listrik di lokasi tujuan.
2. Gaya Mengemudi
Gaya berkendara yang antisipatif, santai, dengan kecepatan stabil atau dikenal dengan Eco Driving, akan mengoptimalkan jangkauan kendaraan.
Sebaliknya, akselerasi yang agresif dan sering, kecepatan tinggi, yang disertai pengereman yang mendadak (hard braking) akan menghabiskan lebih banyak energi.
Baca juga: Rincian Biaya Tol Jika Mudik Pakai Kendaraan Pribadi Golongan I di Ruas Trans Jawa
Jika kondisi memungkinkan, gunakan cruise control untuk membantu kecepatan kendaraan yang konstan dan mengantisipasi kecepatan tinggi yang akan berdampak negatif terhadap jarak tempuh.
3. Kondisi Jalan
Pada kondisi jalan yang lebih datar, motor listrik pada kendaraan tidak perlu bekerja terlalu keras, sehingga meminimalkan penggunaan energi baterai listrik.
Sebaliknya, motor listrik akan bekerja lebih keras dalam kondisi jalan menanjak, sehingga membutuhkan daya listrik lebih besar.
Baca juga: Daftar Tujuh Tol Fungsional yang Dibuka Gratis untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024
Hal ini tentunya terjadi pada semua kendaraan, terlepas dari jenis tenaga penggeraknya. Namun bagi pengguna mobil EV, hal ini patut mendapat perhatian lebih, mengingat menghemat daya sangat penting karena masih terbatasnya SPKLU.
4. Pengereman Regeneratif
Pada saat Anda melepaskan kaki dari pedal gas, sistem pengereman regeneratif yang cerdas akan memperlambat kendaraan dengan nyaman sekaligus mengubah tenaga yang dihasilkan untuk mengoptimalkan jangkauan baterai.
Beberapa kendaraan listrik memiliki regen pedal angkat yang dapat disesuaikan dan pengaturan maksimum biasanya memungkinkan mengemudi "satu pedal"—di mana tidak perlu lagi menggunakan rem di lalu lintas kota atau pinggiran kota.
Baca juga: Daftar Harga Tiket Bus Mudik Lebaran 2024, Ada PO Haryanto, Sumber Alam dan Rosalia Indah
Perlu dicatat, meskipun menghemat baterai, praktek pengereman ini akan menimbulkan efek negatif pada ban, yang mana ban akan mendapatkan gesekan terhadap permukaan jalan yang lebih sehingga dapat menyebabkan umur ban lebih pendek karena aus tidak rata.
Beberapa model kendaraan listrik memiliki fitur Eco Mode. Eco mode adalah cara sederhana untuk mengoptimalkan jangkauan Anda selama perjalanan, yang termasuk pengaturan termasuk suhu kabin dan resirkulasi udara untuk menghemat energi dan memaksimalkan jangkauan.
5. Jaga Tekanan Angin Ban
Tekanan ban yang rendah meningkatkan konsumsi energi, karena hambatan gelinding (rolling resistance) yang lebih besar membutuhkan daya gerak yang lebih besar.
Untuk kendaraan listrik dengan ban ketahanan gelinding rendah, ini sangat penting untuk memastikan tekanan angin ban cukup untuk mengurangi hambatan berlebihan.
Bacalah rekomendasi ukuran tekanan ban pada kendaraan yang biasanya terdapat pada kusen pintu samping kiri depan), simpan pengukur tekanan ban di dalam laci dan periksa tekanan ban secara teratur.
Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia Fisa Rizqiano, mengatakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik saat digunakan untuk mudik ke kampung halaman.
"Suhu lingkungan akan mempengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik dan kinerja baterai. Jangkauan yang lebih luas dimungkinkan pada suhu lingkungan sedang. Sebaliknya, dalam cuaca yang sangat panas atau dingin, jangkauan mobil listrik akan berkurang," ucap Fisa.