TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran bus bergengsi Busworld Southeast Asia 2024 yang menampilkan update terbaru teknologi bus dan industri karoseri bus akan kembali diselenggarakan selama tiga hari pada 15-17 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pameran ini diselenggarakan oleh GEM Indonesia bersama Busworld International dan diproyeksikan menjadi pameran auto bus terbesar di Asia Tenggara dengan mengangkat tema “Bus Fleet Electrification: Insights from Global Public Transport Innovators.”
Beberapa perusahaan karoseri ternama nasional yang menyatakan siap berpartisipasi diantaranya, Karoseri New Armada, Adiputro, Laksana, dan Tentrem.
Sementara, perusahaan bus ternama dari luar negeri yang bakal tampil antara lain Golden Dragon dan Yutong. Pameran ini juga akan menampilkan ratusan industri komponen pendukung industri bus dari dalam maupun luar negeri.
"Pameran ini akan menyuguhkan perkembangan dan produk bus terbaru mu lai dari bus listrik, bus premium, bus pariwisata, dan jenis bus lainnya," ungkap Baki Lee, Direktur GEM Indonesia kepada Tribunnews, Kamis, 2 Mei 2024.
Dia menambahkan, selama pameran, Busworld Southeast Asia 2024 juga akan menghadirkan sejumlah konferensi yang menghadirkan pembicara sejumlah top eksekutif dan pakar industri dari perusahaan dan agensi bus terkenal secara global, seperti Transport for London, The Kowloon Motor Bus Company, Mira-Bhaindar Municipal Corporation, Transdev, TransJakarta, dan lainnya.
"Konferensi ini akan menjadi platform untuk berbagi dan bertukar pengetahuan, wawasan, pekerjaan yang sedang berjalan, dan inovasi terkini terkait industri bus listrik," kata Baki Lee.
Baca juga: Bocoran Bus Ekonomi AKAP Terbaru PO Sugeng Rahayu, Pakai Sasis Mercedes-Benz OF 1623 Air Suspension
Konferensi akan membedah secara detil gambaran pasar bus di dunia hingga rencana investasi dan aspek teknis bus listrik.
Ukuran pasar bus listrik di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh dengan CAGR sebesar 75 persen pada tahun 2028.
Selain ramah lingkungan, permintaan bus listrik di Indonesia juga semakin meningkat karena bus listrik memiliki efisiensi tinggi dan pengoperasian yang tenang.
Baca juga: Perbedaan Fasilitas Bus ANS Kelas Eksekutif, Royal Class dan Luxury Class di Trayek Jakarta-Padang
Pemerintah RI sudah mencanangkan visi mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 yang antara lain akan didukung melalui pengembangan kendaraan listrik.
Sektor transportasi umum dan otomotif selama ini menyumbang 27 persen emisi karbon di Indonesia. Karena itu, industri bus listrik di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh secara signifikan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Rute dan Kota-kota Lintasan Trayek Baru PO Agra Mas Suites Class Malang-Terminal Rajeg Tangerang