Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) melakukan pemanggilan kembali atau recall terhadap 9.000 unit mobil listrik Ioniq 5 dan Ioniq 6 akibat masalah pada Integrated Charge Control Unit (ICCU).
Karena itu, pembaruan software komponen ICCU pada Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 perlu dilakukan demi meningkatkan kualitas pengisian baterai lebih optimal.
Recall sendiri dilakukan pada Ioniq 5 keluaran dari Maret 2022 hingga April 2024. Sedangkan Ioniq 6 yang mulai dijual tahun lalu juga terkena recall.
Sebagai tambahan, proses pengecekan hingga pengerjaan update ICCU hanya berlangsung sekitar kurang lebih 20 menit dan tidak dipungut biaya.
Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan sebagai customer-centric brand dan sesuai dengan inisiatif global, Hyundai selalu memposisikan keamanan dan kenyamanan pelanggan sebagai fokus utama.
"Kami mengajak para pemilik Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia untuk dapat melakukan pembaruan software pada komponen ICCU untuk pengalaman pengisian baterai yang seamless dan lebih optimal. Kami juga akan terus melakukan pemantauan secara berkala terkait pembaruan software pada kendaraan listrik Hyundai untuk memberikan peace of mind bagi seluruh pelanggan kami," ucap Frans, Rabu (8/5/2024).
Recall sendiri telah dilakukan Hyundai Indonesia sejak 6 Mei lalu, dimana telah berjalan beberapa hari dan lancar dilakukan.
Baca juga: Menilik Persaingan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 6 vs Toyota bZ4X, Ini Spesifikasi
"Sebagai informasi pembaruan software untuk kendaraan listrik dirilis oleh Hyundai Global ditujukan khusus pada negara dengan Vehicle Identification Number (VIN) tertentu berdasarkan kebutuhan dan improvement untuk pengalaman berkendara yang worry-free," imbuh Frans.