Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) DR Yannes Martinus Pasaribu berpendapat, keputusan Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I menggunakan Maung Garuda untuk mobil dinas sebagai langkah tepat.
Hal tersebut akan mendorong kemandirian industri otomotif dalam negeri.
"Arah kebijakan untuk menggunakan mobil buatan dalam negeri seperti produksi Pindad oleh pejabat pemerintah merupakan langkah strategis yang dapat membawa dampak besar bagi kemandirian dan industri otomotif nasional," kata Martinus saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (30/10/2024).
Martinus mengatakan, dengan menggunakan produk lokal, kebijakan ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kemampuan industri otomotif dalam negeri, mendorong inovasi dan mempercepat pengembangan teknologi oleh Pindad.
Kemandirian tersebut juga akan bisa mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan aspek keamanan, karena kendaraan yang dirakit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan standar keamanan nasional.
Menurut dia, dampak signifikan terhadap pemakaian produk buatan lokal juga perlu didukung dengan kebijakan yang efektif untuk industri.
Kemudian, Pindad sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi kendaraan juga perlu memperhatikan aspek kualitas dan keandalan produknya agar dapat bersaing dengan mobil impor.
Baca juga: Tak Lagi Alphard, Prabowo Instruksikan Menteri dan Pejabat Eselon I Pakai Mobil Buatan Dalam Negeri
Martinus menyatakan layanan purna jual yang baik, serta variasi model kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah juga menjadi faktor penting.
"Jika aspek-aspek ini dipenuhi, kebijakan ini bukan hanya akan meningkatkan efisiensi anggaran tetapi juga mendorong kemandirian dan kemajuan industri otomotif nasional, memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi dan keamanan nasional," jelasnya.