TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2021, Prof. Dr. Dra. Haula Rosdiana, M.Si, guru besar Ilmu Kebijakan Pajak perempuan pertama, termuda dan satu satunya di Indonesia, menggelar acara 'Sewindu Pengabdian Guru Besar' Inspirasi Penguatan Perempuan dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
Acara yang digelar di Gedung M Fisip Universitas Indpnesia (UI) Depok tersebut Haula Rosdiana selain menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul 'Inspirasi pengutan Peran Perempuan dalam Mencerdaskan Kehidupan bangsa', juga mendapatkan Rekor Muri Sebagai sebagai Guru Besar Wanita pertama dan termuda dibidang Kebijakan Pajak.
Haula Rosdiana menyampaikan bahwa pajak adalah darahnya negara, makanya sangat menentukan eksistensi negara.
“Jika bahasa seorang filosof pajak adalah nadi negara, maka saya katakan menurut saya pajak adalah darah negara, jadi pajak adalah nyawa yang menentukan eksistensi negara. Selain itu pajak adalah kunci termudah bagi negara untuk mendapatkan income tanpa harus meminjam dan membayar bunga,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Pajak pada Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI ini, Rabu (22/12/2021).
Selanjutnya Perempuan yang memulai karirnya tahun 1992 sebagai asisten dosen mata kuliah Studi Kasus Perpajakan Internasional pada Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UI ini menambahkan bahwa Acara ini dimaksudkan untuk merefleksiken kembali apa yang sudah beliau lakukan selama 8 tahun.
“Acara ini sebagai bentuk refleksi saya selama delapan tahun sebagai guru besar perempuan pertama dan yang paling muda di bidang perpajakan. Kemudian kenapa diselenggarakan pada tanggal 22 Desember, saya mengambil momen peringatan Hari ibu.
Kenapa hari Ibu?, karena semua manusia lahir dari rahim ibu, rahim kalau dilihat dari sifat ketuhanan, bisa diartikan sebagai kasih sayang yang tak pernah kenal Lelah. Seperti dalam lirik lagu ,Hanya memberi dan tak berharap Kembali’.
Jadi peran perumpuan itu kasih sayang, dalam arti kepekaan sosial dan empati. Ini kalau dikembangkan akan melahirkan perpajakan yang berkeadilan soial,” papar Ketua Kluster Riset UI Politik Perpajakan, Kesejahteraan dan Ketahanan Nasional ini.
Terkait penganugerahan Rekor MURI, Haula Rosdiana mengaku bahwa bukan untuk bangga-banggaan, tetapi justru agar bisa memotivasi para perempuan Indonesia untuk bisa berfikir maju.
“Rekor muri ini bagi saya bukanlah untuk gaya-gayaan, mudah mudahan bisa menginspirasi dan menggugah semangat untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat di bidang perpajakan,” ujar Sekretaris Umum Indonesian Fiscal and Tax Administration Association (IFTAA) ini.
Apa yang telah dicapai oleh Haula Rosdiana selama sewindu menjadi Guru Besar, mendapat tanggapan dan pujian dari berbagai tokoh penting di negeri ini.
Diantaranya Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Kasad, Jend. Dudung Abdurachman, Menteri Tenaga kerja, Jaya Suprana, Anwar Fuadi, Maia Estianty hingga teman-teman sejawat baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
Iriana Joko Widodo dalam testimoninya melalui video mengatakan,”Sewindu Pengabdian Prof. Haula Rosdiana menjadi Guru Besar Perempuan Pertama dibidang ilmu kebijakan pajak tentu bukanlah hal yang mudah, merupakan kebanggaan bagi negri ini meiliki seorang professor seperti Haula Rosdiana, seorang pengajar, pendidik yang menjadi panutan bagi generasi muda. Selamat kepada Haula Rosdiana, Selamat hari Ibu, teruslah menginspirasi dan menguatkan peran perempuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” papar Iriana Joko Widodo.
Haula Rosdiana Seorang Perempuan Multi Talenta Yang Menginspirasi Wanita Indonesia
Tak salah jika seorang Haula Rosdiana menjadi inspirator bagi perempuan Indonesia.