TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era modern, public speaking dirujuk sebagai satu di antara kemampuan penting yang wajib dikuasai generasi muda agar mampu bersaing.
Kemampuan ini digunakan untuk menyampaikan gagasan agar dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.
Di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini, teknik public speaking juga harus berkembang dan adaptif seiring munculnya berbagai media komunikasi digital.
Menurut praktisi komunikasi Cornelia Laksmi Dewi Supama, praktik public speaking melalui teknologi komunikasi digital memiliki tantangan tersendiri mengingat audiens yang semakin beragam dan tersebar di berbagai tempat.
Dalam materi yang dibawakannya di pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022, Laksmi mengatakan, diperlukan kecakapan atau soft skill tambahan lainnya untuk menunjang kemampuan melakukan public speaking secara digital.
“Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat kita melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya kita juga sedang melakukan public speaking. Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” ungkap Laksmi.
Baca juga: Tenaga Pendidik Perlu Bekali Diri dengan Soft Skill dan Kemampuan Public Speaking
Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis di sebuah stasiun televisi swasta ini menjelaskan pemaparannya kepada lebih dari 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) angkatan 2021/2022 yang berasal dari 90 universitas di Indonesia.
Pelatihan Leadership Development diselenggarakan Djarum Foundation dan berlangsung sepanjang Maret 2022.
Baca juga: Bisa Ngomong Lancar Tanpa Ragu, Kuasai Tips Public Speaking untuk Para Content Creator
Laksmi menjelaskan, berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital seperti gugup dan hilang fokus saat menyampaikan materi.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kecakapan yang dinamakan leadership voice.
Baca juga: Inilah 6 Zodiak yang Memiliki Bakat Public Speaking dan Bisa Menjadi Pembicara yang Baik
“Leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang kita miliki. Agar gagasan dan ide kita tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif,” tuturnya.
Untuk memiliki leadership voice yang mumpuni, seseorang harus mampu mengasah inner dan outer confidence yang dimilikinya.
Inner confidence fokus kepada penguasaan konten gagasan serta ide yang ingin disampaikan.
“Tapi tidak hanya terbatas pada isi konten yang akan disampaikan, namun termasuk juga cara penyampaiannya. Kita harus mampu menarik perhatian dari para audiens untuk mendengarkan apa yang akan kita sampaikan."