TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat yang tergabung dalam komunitas seni Arek Jawa Timur di Surakarta (Arjasura) akan menggelar kegiatan seminar online yang bertajuk "Melihat dan Mengenal Jaranan Jowo", Senin (25/4/2022) Pukul 15.00 – 17.00 WIB, besok.
Kegiatan yang diinisiasi oleh kumpulan pekerja seni asal Provinsi Jawa Timur yang tinggal di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah ini digelar sebagai rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Tari Dunia ke-16 Tahun 2022.
Sebagaimana diketahui, Hari Tari Dunia akan diperingati pada setiap tanggal 29 April.
Untuk itu, melalui kegiatan seminar online ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para seniman untuk berkumpul mengenalkan kultur dan sejarah kesenian tradisi Indonesia.
Tidak hanya lingkup seniman asal Jawa Timur saja, kegiatan ini terbuka dapat diikuti berbagai seniman maupun masyarakat umum lintas daerah.
Seperti halnya tujuan awal didirikannya Arjasura yakni untuk dapat memberikan wadah tak hanya bagi seniman atau masyarakat asal Jawa Timur, namun juga luar Jawa Timur.
Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sejumlah Seniman Senior Dukung Pembangunan IKN Nusantara
Sehingga, kemudian Komunitas Arjasura dapat mampu berkembang dan berkreativitas bersama tanpa saling membeda-bedakan.
Dengan tajuk "Melihat dan Mengenal Jaranan Jowo" ini, tujuannya tentu ingin mengenalkan bagaimana sejarah, ciri khas dan perkembangannya kesenian Jaranan, khususnya Jaranan asli Jawa kepada masyarakat yang lebih luas.
Sebagaimana diketahui, Komunitas Arjasura akan mementaskan kesenian daerah Tulung Agung, Jawa Timur yaitu Jaranan Jowo pada pembukaan Hari Tari Dunia yang diselenggarakan ole Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta, Jumat (29/4/2022) mendatang.
Tidak hanya menyuguhkan wujud keseniannya saja, Komunitas Arjasura lantas membuka forum untuk mempertajam pengetahuan masyarakat melalui seminar ini.
Diharapkan, melalui seminar berjudul JaJo Going To HTD 2022 bertajuk "Melihat dan mengenal Jaranan Jowo" ini, pemahaman tentang kesenian Jaranan Jowo dapat dimiliki oleh masyarakat.
Baca juga: Dibalut Seni dan Sejarah, Workshop Representasi Karya Seniman S. Sudjojono Digelar di Museum Tumurun
Selain itu, diharapkan forum ini dapat memberikan sudut pandang yang baru kepada khalayak, terutama mahasiswa seni terkait kesenian Jaranan Jowo.
Untuk menggiring pemikiran dan gambaran mengenai Jaranan Jowo, Komunitas Arjasura mengajak akademisi Drs.Tri Broto Wibisono M.Si sebagai pemateri pertama.
Pada sesi pemateri pertama ini nantinya akan membahas kesenian Jaranan Jowo dari sudut pandang akademis.