Kunci Smart Budgeting dengan Prinsip Syariah
Rista juga memaparkan bahwa kunci menerapkan perencanaan keuangan syariah perlu memerhatikan dua hal, yakni pendapatan bulanan dan pendapatan tahunan. Bukan dari anggaran satu tahun lalu dibagi 12.
Dalam hal ini, perencanaan keuangan syariah berkaitan dengan pembuatan anggaran yang ada uangnya.
"Kenapa? Karena biasanya masyarakat kita pintar menganggarkan uang yang belum tentu keluar," papar Rista.
"Contohnya, Desember dapet bonus, uang cuti. Mau ini itu banyak sekali. Anggarannya sudah banyak, tapi enggak concern dengan pendapatan yang setiap bulan rutin didapetin. Yang setiap bulan asal-asalan, enggak di-budgeting," ceritanya lagi.
Menurut Rista, mindset dan cara mengelola seperti ini bisa menjebak kita dalam gaya hidup yang 'serba merasa kekurangan' serta bisa berujung pada hidup yang tidak berkah.
Sehingga dalam menerapkan perencanaan keuangan syariah, Rista menyarankan kita harus mengetahui dari mana pendapatan berasal dan kemana saja pengeluarannya akan dianggarkan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjalin Hubungan yang Sehat dengan Uang? Jawabannya di Arisan Parapuan
Mengenai pemasukan dalam keuangan syariah haruslah halal dan berkah, bukan pendapatan dari sumber yang dilarang.
Sementara itu, untuk budgeting-nya, arus pengeluaran harus dilakukan berdasarkan tuntunan agama tanpa adanya pemborosan.