Namun kemudian ia memutuskan untuk berkarier sebagai penata rias agar bisa mendapatkan pendapatan tambahan, untuk membantu membiayai ayahnya yang sakit.
Dengan tujuan tersebut, ia pun mengikuti program BFBL Surabaya Batch 3, yang mana ia mempelajari teknik-teknik merias wajah seperti membuat alis hingga menata rambut dan hijab.
Bermodalkan dengan kemampuan barunya tersebut, Layli pun mengaku bisa mendapatkan penghasilan tambahan, yang bahkan bisa membantunya mengembangkan bisnis percetakannya dan memperbaiki kualitas hidup keluarganya.
"Setelah kelulusan bulan Juni kemarin, saya bersyukur saya bisa dapat banyak kesempatan. Mulai dari nambah income sampai merias model untuk desainer dari Jakarta, ada juga salah satu Puteri Indonesia tahun 2017," cerita Layli bangga.
Karena merasa mendapatkan lebih banyak keuntungan dari segi finansial, Layli ingin mengumpulkan modal untuk terus mengasah skill lebih dalam dan mengekspansi bisnis makeup artist (MUA)-nya.
Dalam jangka panjang, ia bermimpi untuk meneruskan kedua usahanya ini untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Baca Juga: Bukan Hanya Harus Jago Merias, Ini Tips Sukses Jadi MUA di Surabaya
Dyah Wahyundari
Dyah Wahyundari (44) adalah alumni dari program BFBL Surabaya Batch 3 yang mengaku kehidupannya berangsur lebih baik pasca mengikuti pelatihan kecantikan oleh L'Oreal dan organisasi SPeKTRA.
Bagaimana tidak, awalnya ia hanya berbisnis kecil-kecilan dengan membuka salon dan menyewakan pakaian adat untuk anak-anak sekolah di halaman rumahnya.
Namun kemudian, single mother ini pun mengikuti pelatihan BFBL untuk meningkatkan kemampuannya merias wajah.
Dyah merasa banyak kesempatan terbuka lebar ketika ia berhasil lolos menjadi peserta BFBL Batch 3, dimana ia mempelajari banyak ilmu sekaligus memperluas jejaringnya.