Parapuan.co – Kekurangan gizi kronis dapat berdampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang ditandai dengan kondisi gagal tumbuh atau stunting. Sayangnya, masalah ini masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, tinggi badan dibawah rata-rata, hingga kerap mengalami kesulitan belajar.
Apabila dibiarkan, kondisi ini akan membuat mereka memiliki kualitas hidup yang rendah, mulai dari sulit mendapat pekerjaan hingga lebih mudah sakit saat beranjak dewasa.
Untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk, diperlukan upaya yang komprehensif. Salah satunya, melalui edukasi dan penelitian.
Hal inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya organisasi non-pemerintah bernama Persatuan Ahli Gizi Anak Indonesia (PAGA Indonesia) pada 1995.
PAGA Indonesia didirikan oleh dokter dan ahli gizi yang bergerak di bidang kesehatan anak.
Mereka adalah dr Maria Endah, seorang ahli gizi anak dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, dan dr Budi Santoso, seorang dokter anak yang telah banyak berkecimpung dalam penelitian gizi anak.
Baca Juga: Bantu Hindari Risiko Stunting pada Anak, Asupan Protein Jadi Kunci
Sejak didirikan, PAGA Indonesia memiliki visi dan misi untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari penelitian ilmiah hingga program-program edukasi masyarakat.
Peningkatan kualitas gizi ini diharapkan dapat menciptakan generasi anak Indonesia yang sehat dan cerdas.
Program dan kegiatan
Salah satu program yang dimiliki PAGA adalah Program Edukasi Gizi.
Program yang digelar dalam bentuk seminar dan lokakarya ini dihadirkan untuk memberikan wawasan kepada lapisan masyarakat akan pentingnya makanan bergizi seimbang, dampak gizi buruk, dan cara-cara menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari.