TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saking miskinnya, banyak anak-anak yang kami bantu, saat pertama kali di beri telur ayam,mereka muntah"
Ungkapan Pendiri sekaligus Ketua Komunitas 1000 Guru yakni Jemi Ngadiono itu bukan isapan jempol belaka.
Baca: Ferdinand Sinaga Persembahkan Dua Gol untuk Sang Istri Lagi Hamil Muda
Sebanyak 126 siswa SDN (Paralel) Mata Wee Tame di Desa Lolowano, Kecamatam Tana Righu, Kabulatrn Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (9/9/2017 untuk pertamakalinya menerima bantuan nutrisi yang diberikan PT Fast Food atau KFC Indoneia yang bekerjasama dengan 1000 Guru.
Litha siswi kelas 1 SD yang berada di pedalaman Kabupaten Sumba Barat itu hanya menimang-nimang telur bulat yang baru saja dibagikan.
Badannya terlihat pendek di banding anak seusianya. Kurus badannya dan mata terlihat cekung.
Rambut sedikit kemerahan tak terurus. Dan anak perempuan dengan seragam.cokelat pramuka itu tak banyak berinteraksi.
Tak hanya Litha, beberapa siswa lainnya juga terlihat memain-mainkan telur matang itu Seakan mereka tak rela telur itu harus masuk ke perutnya.
Bubur kacang hijau yang diterima Litha dari 1000 Guru dan KFC bersamaan dengan pemberian telur, tetlebih dulu langsung dimakan Litha dengan lahap.
Rasa bubur kacang hijau yang manis dan lembut membuatnya mudah menerima dan memakan secara cepat.
Namun saat hendak memakan telur rebus yang masih dilapisi.kulit, Litha nampak kesulitan. Beberapa kali mencoba, akhirnya kulit telur pun terkelupas. Terlihat telur ayam segar berwarna putih dan di beberapa titik, warna kuning telur.
Saking miskinnya, banyak anak-anak yang kami bantu, saat pertama kali di beri telur ayam,mereka muntah.
Begitu berhasil membukanya, Litha lantas mencoba memakan telur. Gigitan pertama dan kedua terlihat lahap.
Namun saat sebagian telur sudah berada di kerongkongan, Lita tiba-tiba memegangi lehernya. Ia berusaha mengeluarkan telur kuning yang terasa seret di kerongkongan.