TRIBUNNEWS.COM, SUMBA TIMUR - Hingga saat ini masih ada guru di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT), yang memiliki gaji Rp 50 ribu per bulannya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur Yusuf Waluwanja kepada Kompas.com, di sela-sela kegiatan Program INOVASI bersama sejumlah wartawan di Waingapu, Selasa (20/2/2018).
"Masih ada satu atau dua orang guru honor yang gajinya Rp 50 ribu Mereka adalah guru honorer di sekolah yang dibiayai dari dana biaya operasional sekolah (BOS)," ucap Yusuf.
Baca: Argumennya Dipatahkan, Fahri Hamzah Terdiam, Mahfud MD: DPR Bukan Presiden, Tak Bisa Seperti Itu
Dengan kondisi seperti itu, para guru kesulitan untuk membiayai hidup mereka sehari-hari.
Namun saat ini, pemerintah desa setempat telah memberikan gaji tambahan dengan menggunakan dana alokasi desa.
"Jadi sekarang guru honor yang gaji minim, mungkin hanya beberapa orang saja," tutur Yusuf.
Selain itu, sambung Yusuf, ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah daerah setempat, yakni jarak tempuh siswa dari rumah ke sekolah yang mencapai tujuh kilometer.
"Karena itu kami berharap lewat program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) ini, berbagai persoalan yang berkaitan dengan pendidikan di Sumba Timur bisa
diangkat dan mampu memberi solusi lewat program dan kebijakan pemerintah daerah,"ujarnya.
Baca: Freeport Minta ke Pemerintah Perpanjangan Operasi Tahun Ini
Di tempat sama, Communication Manager dari Program Inovasi, Stephanie Carter mengatakan, program ini ada di empat Kabupaten di Pulau Sumba, NTT.
Tujuannya untuk menemukan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
Program Inovasi merupakan sebuah program pendidikan yang dibiayai pemerintah Australia, dan bekerja sama dengan pemerintah Provinsi NTT.