TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggaungkan revolusi industri keempat yang dibagi dalam 10 prioritas nasional.
Prioritas itu mulai perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, pemberdayaan UMKM.
"Kemudian Juga membangun infrastruktur digital nasional; menarik investasi asing; dan peningkatan kualitas SDM," kata Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian Imam Haryono di Universitas Jakarta Barat, Senin (7/5/2018).
Untuk bisa menuju menuju Industri 4.0, Indonesia banyak belajar dari Korea Selatan, salah satunya membentuk Komite Industri Nasional atau Kinas.
Rektor Universirtas Mercu Buana Jakarta, Arissetyanto Nugroho mengatakan, isu ini sedang hangat dibincangkan dalam dunia industri.
Juga dunia perguruan tinggi dalam rangka menyiapkan SDM yang dapat mengimbangi lajunya teknologi digital.
"Basis isu yang dibicarakan dalam isu ini adalah teknologi berbasis digitalisasi dalam semua hal terutama dibidang industri," katanya.
Baca: Pelindo II Dukung Pengembangan Kegiatan Ekspor Melalui Digitalisasi Pelabuhan
Dalam konteks ini, kata dia perguruan tinggi di Indonesia harus mampu menyesuiakan kebutuhan tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan pasar kerja yang menuntut pekerja lulusan perguruan tinggi mampu mengisi tantangan digitalisasi industri.
Konferensi internasional ini akan menggandeng Persatuan Pelajar Indonesia Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).
UKM adalah universitas rangking 200 dunia yang konsen terhadap isu ini.
Dengan momentum hari pendidikan nasional, isu ini dicoba untuk booming di Indonesia, agar menjawab tantangan global supaya SDM Indonesia memiliki nilai saing.
"Hal ini dikarenakan revolusi industri keempat memberi warna baru dalam pertumbuhan ekonomi baru di tingkat global," katanya.