Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan tujuan dari zonasi untuk menghilangkan pemikiran terkait sekolah favorit dengan sekolah yang tidak favorit.
Ia mengatakan banyak orang tua murid yang meributkan ketika anaknya tidak dapat masuk dalam sekolah favorit.
"Orang tua banyak yang ribut karena anaknya tidak masuk di sekolah favorit, padahal memang zonasi itu maksud kita menghilangkan favoritisme sekolah, tidak boleh lagi ada sekolah favorit dan tidak favorit," ujar Muhadjir di SMK 26 Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Menurutnya dengan adanya favoritisme ini menyebabkan sekolah yang tidak favorit akan terus menjadi tidak favorit.
Baca: Pasca Pilkada Serentak, Demokrat Makin Serius Bentuk Poros Ketiga
"Padahal kalau lulus yang favorit dan tidak favorit yang baik dan tidak itu yang tanggung jawab negara semua bukan sekolah yang meluluskan," katanya.
Ketika ada lulusan yang tidak mutu bukan menjadi tanggung jawab sekolah tetapi negara.
Baca: Rini Soemarno Gelar Halal Bihalal Didampingi Anak dan Menantu
"Karena menghasilkan lulusan yang tidak mutu karena itulah semua sekolah harus favorit tidak boleh ada favoritisme," katanya.
Jika ingin maju dan berkualitas Muhadjir menegaskan harus mengilangkan favoritisme dan Ia menghimbau agar orang tua membebaskan anak untuk masuk sekolah dimanapun.
"Kalau dia memang hebat pasti dia akan hebat, percayakan jangan terlalu memaksakan," katanya.